Minggu, 30 Maret 2014

Jokowi Tolak Sumbangan Pilpres dalam Bentuk Apapun

Bakal calon Presiden Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Joko Widodo alias Jokowi mengaku tidak mempunyai modal besar untuk menghadapi pemilu presiden 2014 mendatang. Dia pun berharap bisa mendapatkan sumbangan dari pihak-pihak swasta.
Menurut Jokowi, calon presiden yang menerima sumbangan bukanlah sesuatu yang dilarang oleh Undang-undang, sehingga sah-sah saja untuk dilakukan.
"Boleh nyumbang, boleh nerima sumbangan, tapi jangan sampai minta sesuatu. Kalau sudah ada perjanjian proyek, wah ya sudahlah enggak usah," kata Jokowi saat melakukan pertemuan dengan pendukung dan relawannya di Malang, Jawa Tengah, Minggu (30/3/2014) malam.
Nantinya, kata Jokowi, pihaknya akan menyediakan sebuah rekening yang terbuka. Siapa saja yang hendak memberikan sumbangannya, tinggal mentrasfer uang ke rekening tersebut. Dengan begitu, tidak perlu ada perjanjian dan lobi-lobi tertentu Jika memang jumlah sumbangan tidak maksimal, maka Jokowi akan melakukan cara-cara yang dilakukannya pada pilgub DKI Jakarta kemarin.
"Dulu kan di DKI kita cari duit buat jualan baju. Beli Rp. 40.000 jual Rp. 70.000. Tapi dapet banyak juga itu, banyak untuk kita. Kalau yang punya duit mah yah sedikit," ujarnya.
Pertemuan dengan relawan ini dilakukan Jokowi di sela-sel kegiatan kampanyenya. Hadir dalam pertemuan itu, berbagai kelompok relawan pendukung Jokowi seperti Projo, Seknas Jokowi, Bara JP, Aliansi Rakyat Bersatu, dan Jokowi4me.
Pada akhir pekan ini, Jokowi kembali menjadi juru kampanye PDI-P. Dia dijadwalkan mengikuti kampanye pemilu legislatif di beberapa kota di Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur dan Banjarmasin. Rangkaian kegiatan kampanye Jokowi dimulai pada Kamis (27/3/2014) malam dan akan berlangsung hingga Senin (31/3/2014).

Sumber :
kompas.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar