Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo atau Jokowi tak akan menggunakan bus berkarat asal Cina yang didatangkan untuk tambahan TransJakarta. Walau diakuinya Jakarta butuh banyak bus.
"Enggak akan (digunakan). Bus kemarin sudah kami potong. Itu sudah lebih dari separuh tidak kita terima," kata Jokowi, Minggu (30/3/2014).
Diakui Jokowi, guna memenuhi kebutuhan transportasi di Jakarta, pemerintah butuh banyak bus. Meski demikian, dirinya enggan menggunakan bus-bus berkarat itu.
Menurutnya, saat ini pemerintah provinsi tengah melakukan perbaikan layanan transportasi massal, sehingga mampu mengajak pengguna kendaraan pribadi untuk beralih pada kendaraan umum.
Pelayanan yang buruk, tidak akan menarik perhatian publik untuk beralih ke transportasi umum. Apalagi sampai bus itu berkarat.
"Makanya ini harus dimulai dari layanan. Kalau karatan mau gimana?" katanya.
Saat ditanyai kasus dua PNS Dishub provinsi yang kini menjadi tersangka pengadaan bus berkarat itu, ia mengaku telah menyerahkan permasalahannya kepada Kejaksaan Agung (Kejagung). "Kasusnya itu masuk ke wilayah hukum, saya enggak ikut-ikut," ujarnya.
Penyidik kejagung menetapkan dua orang sebagai tersangka dalam proyek pengadaan bus TransJakarta senilai Rp1 triliun.
Dalam proyek tersebut keduanya terbukti menggelembungkan dana proyek yang dikerjakan oleh Dinas Perhubungan DKI Jakarta tahun 2013.
Sumber :
inilah.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar