Kunjungan capres PDIP Jokowi menemui beberapa tokoh Islam bukan
kunjungan biasa. Langkah politik Joko Widodo (Jokowi) tersebut dinilai sebagai bagian
dari membuka ruang politik bagi kelompok Islam.
"Jokowi
membangun komunikasi politik dengan berbagai kelompok Islam sebagai
bagian dari membuka ruang politik bagi kelompok Islam," ujar Direktur
Political Communication Institute Universitas Mercu Buana Heri Budianto, Sabtu (22/3/2014).
Menurut Heri, pengaruh
kelompok Islam akan sangat menentukan dalam pilpres dan pileg mendatang.
Apalagi jika tujuannya memberi ruang bagi kelompok parpol Islam
menengah,
"Sebab yang didekati adalah tokoh-tokoh ormas Islam
seperti NU dan Muhammadiyah. Nah, yang dilakukan Jokowi adalah
penjajakan bagi segenap kelompok dan Jokowi sadar betul kelompok Islam
akan sangat mempengaruhi dalam Pileg, Pilpres, maupun dalam membackup
pemerintah nantinya," kata Heri.
Apakah mungkin Jokowi melirik poros tengah yang banyak diisi parpol-parpol Islam?
"
Iya sangat bisa, sebab kelompok parpol Islam menengah akan menentukan
suara dalam koalisi parlemen. Lalu kemudian akan mengakomodir kelompok
Islam. Namun semua itu saya melihatnya menunggu hasil pileg," pungkas
Heri.
Jokowi menyambangi kediaman Gus Mus di Rembang, Jawa
Tengah pada Kamis (20/3) malam. Ini adalah kedatangan pertamanya ke
sesepuh NU setelah dinyatakan sebagai capres PDIP. Jokowi juga diundang
Ketua Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa untuk menjadi host depan
massa Muslimat NU yang jumlahnya cukup besar. Khofifah mengatakan bahwa
Muslimat NU memiliki 22 juta jamaah ini memiliki 103 rumah sakit,
9.600-an TK, 4.600-an Paud, 59.600 himpunan majelis taklim, dan 103
panti asuhan.
Saat berkunjung ke PP Muhammadiyah, Jokowi juga
disambut hangat pimpinan PP Muhammadiyah. Orang nomor satu di Jakarta
itu bahkan didaulat menjadi imam salat sementara Ketua Umum PP
Muhammadiyah Din Syamsuddin menjadi makmumnya.
Sumber :
detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar