Sabtu, 22 Maret 2014

Jokowi Coba Rangkul Kelompok Islam

Kunjungan capres PDIP Jokowi menemui beberapa tokoh Islam bukan kunjungan biasa. Langkah politik Joko Widodo (Jokowi) tersebut dinilai sebagai bagian dari membuka ruang politik bagi kelompok Islam.
"‎​Jokowi membangun komunikasi politik dengan berbagai kelompok Islam sebagai bagian dari membuka ruang politik bagi kelompok Islam," ujar Direktur Political Communication Institute Universitas Mercu Buana Heri Budianto, Sabtu (22/3/2014).
Menurut Heri, pengaruh kelompok Islam akan sangat menentukan dalam pilpres dan pileg mendatang. Apalagi jika tujuannya memberi ruang bagi kelompok parpol Islam menengah,
"Sebab yang didekati adalah tokoh-tokoh ormas Islam seperti NU dan Muhammadiyah. Nah, yang dilakukan Jokowi adalah penjajakan bagi segenap kelompok dan Jokowi sadar betul kelompok Islam akan sangat mempengaruhi dalam Pileg, Pilpres, maupun dalam membackup pemerintah nantinya," kata Heri.
Apakah mungkin Jokowi melirik poros tengah yang banyak diisi parpol-parpol Islam?
‎" ​Iya sangat bisa, sebab kelompok parpol Islam menengah akan menentukan suara dalam koalisi parlemen. Lalu kemudian akan mengakomodir kelompok Islam. ​Namun semua itu saya melihatnya menunggu hasil pileg," pungkas Heri.
Jokowi menyambangi kediaman Gus Mus di Rembang, Jawa Tengah pada Kamis (20/3) malam. Ini adalah kedatangan pertamanya ke sesepuh NU setelah dinyatakan sebagai capres PDIP. Jokowi juga diundang Ketua Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa untuk menjadi host depan massa Muslimat NU yang jumlahnya cukup besar. Khofifah mengatakan bahwa Muslimat NU memiliki 22 juta jamaah ini memiliki 103 rumah sakit, 9.600-an TK, 4.600-an Paud, 59.600 himpunan majelis taklim, dan 103 panti asuhan.
Saat berkunjung ke PP Muhammadiyah, Jokowi juga disambut hangat pimpinan PP Muhammadiyah. Orang nomor satu di Jakarta itu bahkan didaulat menjadi imam salat sementara Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin menjadi makmumnya.

Sumber :
detik.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar