Sementara untuk elektabilitas, Jokowi menjadi jawara dengan memperoleh 25,9 persen kemudian disusul Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto 9,2 persen dan Aburizal 7,6 persen.
"Dari popularitas dan elektabilitas capres ini kita bisa melihat posisi Jokowi semakin tak terbendung. Jokowi tidak sekedar menjadi media darling, tapi dia sudah menjadi public darling," ujar Hasanuddin Ali, Founder & CEO Alvara Research Center, di Restoran Bumbu Desa, Cikini, Jakarta, Senin (28/10/2013).
Ditambahkan Hasanuddin, hanya Jokowi yang bisa meraih tingkat kelayakan menjadi calon presiden di atas 20 persen sementara kandidat yang lain tidak mampu menembus 10 persen.
"Dari perceptual mapping menunjukkan Jokowi dipersepsikan mampu membawa perubahan dan bebas korupsi. Jokowi juga dipersepsikan peduli dengan rakyat dan dekat dengan rakyat," kata dia.
Capres lain yang layak diperhitungkan adalah Hanura dengan iklan yang progresif melalui jaringan medianya yang besar di Indonesia.
Berikut adalah elektabilitas calon presiden versi Alvara Research Center:
- Joko Widodo 25,9%
- Prabowo Subianto : 9,2 %
- Aburizal Bakrie : 7,6 %
- Megawati : 7,2 %
- Wiranto ; 7,1 %
- Jusuf Kalla: 4,0 %
- Rhoma Irama: 1,4 %
- Hatta Radjasa : 1,2 %
- Mahfud MD : 1,0 %
- Lainnya: 3,2%
- Belum menentukan 29,5%.
Survei tersebut dilakukan periode 24 September - 13 Oktober dan dilakasanakan di Jabodetabek, Medan, Surabaya, Makasar, Bandung, Semarang, Palembang, Balikpapan, Denpasar dan Manado.
Sumber :
tribunnews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar