Gubernur DKI Joko Widodo (Jokowi) mengaku kewalahan dalam memenuhi kebutuhan bahan bakar gas (BBG), karena minimnya pasokan BBG. Ia pun mengusulkan, agar pemerintah pusat menaikan harga BBG.
Menurutnya, dengan harga per liter BBG yang masih berkisar Rp 3.100,- pasokan BBG akan tetap kekurangan. Pasalnya hingga saat ini belum ada pihak swasta yang tertarik untuk berinvestasi.
"Menurut saya kalau tetap pada angka Rp 3.100 dan tidak dirubah, maka swasta tidak mau masuk dan kita akan kesulitan.
Kuncinya disitu," kata Jokowi di Balaikota, Senin (28/10/2013) kemarin.
Sebelumnya, orang nomor satu dijajaran Pemprov DKI Jakarta ini mengaku kebingungan dengan minimnya pasokan BBG saat ini. Terlebih program pengadaan transportasi massal berbahan bakar gas (BBG) akan segera diterapkan.
Ia mengakui, minimnya pasokan BBG sempat memunculkan perdebatan dikalangan SKPD terkait, dimana diusulkan agar pengadaan bus tidak lagi yang ber-BBG. Namun dirinya tetap bersikukuh untuk menggunakan BBG karena juga untuk mendukung program pemerintah yakni konversi BBM ke BBG.
"Tapi saya berani untuk tetap menggunakan BBG karena sudah disanggupi oleh Kementerian ESDM (Energi Sumber Daya Mineral) dan Pertamina untuk memenuhi kebutuhan BBG di Jakarta," jelasnya.
Sumber :
inilah.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar