Senin, 28 Oktober 2013

Jokowi Tak Mau Urus Masalah Perselingkuhan di Rusun

Keberadaan rumah susun (rusun) di sejumlah kawasan di Jakarta, termasuk Tebet, saat ini banyak disalahgunakan. Tak jarang penghuni menjadikan rusun sebagai tempat menyimpan pasangan selingkuh. Menanggapi hal tersebut, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) menyerahkan persoalan tersebut kepada kepala UPT Rusun.
"Urusan kasus satu-satu ditanyain. Tanya kepala rusun lah. Masak masalah perselingkuhan ditanyain ke saya. Tanya sana ke kepala rusun," kata Jokowi usai memimpin upacara peringatan Sumpah Pemuda ke-85 di IRTI Monas Jakarta, Senin (28/10/2013).
Sementara itu, pada kesempatan sama Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengaku rusun tersebut merupakan rusunami. Untuk itu, ia mengatakan tidak boleh lagi ada program rusunami.
"Ya itu kan rusunami, rusun yang dijual-jualin jadi hak milik. Di DKI ini mesti ada saja yang dijual, itu yang bikin masalah. Ke depan nanti sudah enggak ada program rusunami," jelas Ahok.
Untuk itu, ia telah memberikan pelatihan kepada UPT dan pengawas di rusun, tentang bagaimana cara laporan setiap keluarga yang tinggal di rusun. "Kalau di Marunda kan kita latih," ucapnya.
Selain apartemen, rusun di Jakarta disebut-sebut sebagai sarang para pejabat hidung belang untuk menyimpan selingkuhan atau istri mudanya. Fenomena ini tentu menjadi beban bagi para petugas keamanan rusun.
Sebab tak jarang kasus perselingkuhan kelas teri ini mengusik ketenangan warga di rusun. Salah satunya Rusun Berlian di kawasan Tebet.
"Waktu itu pernah ada (kasus) selingkuhan yang laki tinggal di sini ribut-ribut. Dia kontrak terus uang kontrakannya dibalikin. Memang langsung dikeluarkan," kata Eko, petugas keamanan di Rusun Berlian.

Sumber :
merdeka.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar