Senin, 28 Oktober 2013

Survei Alvara: Banyak Kader Parpol Non PDIP Dukung Pencapresan Jokowi

Dukungan agar Joko Widodo (Jokowi) nyapres tak hanya datang dari internal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P). Kader parpol lain pun banyak mendukung pencapresan Jokowi.
Hal ini terungkap dalam rilis survei Alvara Research Center di Restoran Bumbu Desa, Jl Cikini Raya, Jakarta, Senin (29/10/2013).
Di Golkar, kader internal pendukung Ical sebesar 43,1 persen, sementara kader yang mendukung Jokowi mencapai 27,5 persen. Ada pula 8,5 persen yang mendukung Jusuf Kalla.
"Ada kader Golkar yang mendukung pencapresan Jokowi sebesar 27,5 persen. Jadi selingkuhnya Golkar ini ke Jokowi," kata CEO Alvara Hasanuddin Ali.
Sementara itu, setengah dari kader PDI-P mendukung pencapresan Jokowi, yaitu sebesar 55 persen. Ada pula yang masih mendukung Megawati Soekarnoputri sebesar 19 persen.
Dukungan terhadap Jokowi juga kuat muncul dari kader PKS, yaitu sebesar 37,5 persen. Sementara 20 persen kader partai dakwah ini mendukung Dahlan Iskan. Dan 20 persennya lagi belum menentukan pilihan.
Bahkan 28,7 kader Partai Demokrat (PD) juga mendukung Jokowi dalam pencapresan 2014. Namun sebanyak 14,9 persen kader PD belum menentukan pilihan. Dahlan Iskan, sebagai kandidat capres konvensi, didukung 3,4 persen kader Demokrat.
Sebanyak 65,7 persen kader Partai Gerindra mantap mendukung Prabowo. Namun tetap saja ada yang mendukung Jokowi, yaitu sebesar 16,2 persen.
Sementara capres PAN, Hatta Radjasa, didukung oleh 18,5 persen kadernya. Sebanyak 22,9 persen kader partai reformasi ini justru naksir Jokowi.
Ada 44,4 persen kader Partai Hanura yang mendukung pencapresan Wiranto. Sementara sisanya tersebar, angka yang menonjol adalah yang mendukung Prabowo dan Jokowi, masing-masing 17,8 persen dan 11,1 persen.
Survei dilakukan terhadap 1.533 responden di 10 kota di Indonesia, yaitu Jabodetabek, Medan, Surabaya, Makassar, Bandung, Semarang, Palembang, Balikpapan, Denpasar, dan Manado. Survei dilaksanakan tanggal 24 September hingga 13 Oktober 2013. Metode survei adalah wawancara tatap muka dengan multistage random samping. Margin of error sebesar 2,5 persen.


Icap Populer Karena Iklan, Jokowi Karena Blusukan
Survei calon presiden 2014 yang dilakukan Alvara Research Center, menempatkan Aburizal Bakrie sebagai calon yang paling populer dengan persentase 78,4 persen. Kemudian diikuti Joko Widodo (76 persen), Prabowo Subianto (66,3 persen). Namun dalam hal elektabilitas, Aburizal Bakrie kalah dengan Jokowi dan Prabowo.
"Ical memiliki popularitas paling tinggi. Ini hasil dari banyaknya iklan yang digelontorkan tim suksesnya lewat berbagai media. Namun ini tidak berkorelasi dengan elektabilitasnya," kata Hasanuddin Ali CEO Alvara dalam jumpa pers hasil survei, "Survei Popopularitas, Citra, dan Elektabilitas Partai dan Calon Presiden" di Bumbu Desa, Cikini, Jakarta Pusat, Senin (28/10).
Dari survei yang sama, elektabilitas Aburizal Bakrie berada di bawah Jokowi. Adapun rincian untuk elektabilitasnya, Jokowi sebanyak 25,9 persen, Prabowo Subianto 9,2 persen, Aburizal Bakrei 7,6 persen.
Menurut Hasanuddin, popularitas Ical tidak bisa mampu menjalin ikatan emosi pemilih. Menurutnya, justru dengan cara-cara Jokowi sebagai pemimpin di DKI Jakarta yang membuat pemilih bersimpati.
"Memilih itu masalah hati. Meski iklannya banyak, Ical tidak berhasil membangun ikatan emosi dengan pemilih. Berbeda dengan Jokowi yang langsung blusukan, itu yang membuat responden memilihnya," ujar Hasanuddin lebih lanjut.


Sumber :
- detik.com
- merdeka.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar