Senin, 28 Oktober 2013

Jokowi Punya Kepercayaan Monyet Bikin Sial Dirinya

Budayawan Betawi Ridwan Saidi heran dengan kebijakan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) yang ingin membersihkan topeng monyet dari Jakarta. Dengan gaya celetukannya yang khas, Ridwan menduga kebijakan itu dibuat karena Jokowi punya keyakinan jika monyet bisa membawa sial bagi mantan wali kota Solo itu.
"Saya curiga Jokowi ini punya kepercayaan monyet itu bikin sial dirinya, bawa sial. Ada kultur Jawa dia kan kejawen.
Saya khawatir itu motivasi dia, mikirin monyet," jelas Ridwan di Gedung DPR, Jakarta, Senin (28/10/2013).
Ridwan menilai, tidak ada dasar hukum seorang gubernur melarang warganya untuk mencari makan dengan menjadi tukang topeng monyet. Menurut dia, kebijakan ini dilakukan Jokowi hanya karena emosional semata.
"Dasar hukumnya enggak ada, yang mereka gunakan itu interpretatif, lagi juga tidak spesial pada tontonan hewan, jadi dasar hukumnya lemah, tindakan itu lebih kepada kebijaksanaan emosional saja. Karena tidak diperhitungkan dengan masak, tidak akan efektif," imbuhnya.
Ridwan bahkan bercerita, kala itu Fauzi Bowo (Foke) sebagai gubernur sebelum era Jokowi juga sempat hendak menghilangkan topeng monyet. "Fauzi Bowo juga pernah coba enggak berhasil, karena dia kan tahu sekarang kan cuma nangkep sebelas sedangkan di Jakarta beredar paling tidak 350 ekor monyet," pungkas Ridwan.


Lumba-lumba nyundul bola kok enggak sekalian ditertibkan?
Lebih lanjut Ridwan mengatakan,
"Dia kan mengurangi kekhasan Ibu Kota, kalau dia (topeng monyet) main di jalan besar tinggal ditertibkan saja, enggak usah dilarang ya kan," jelas Ridwan.
Mantan anggota DPR di era Orde Baru ini bahkan mencontohkan seekor lumba-lumba pun kerap kali dipekerjakan oleh manusia untuk menghibur. Namun lumba-lumba itu tidak ditertibkan.
Karena itu, dia tidak setuju jika keinginan Jokowi untuk memberi rasa keadilan bagi monyet dengan melarang tukang topeng monyet beroperasi di Jakarta.
"Ikan lumba-lumba dia sering nyundul bola enggak ditertibkan? Enggak adil, macan emang senang hidup dikerangkeng, jadi enggak adil penyayang binatang," imbuhnya.

Sumber :
merdeka.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar