Anggota Komisi E (bidang kesra), Wanda Hamidah, kembali mengkritisi program Kartu Jakarta Sehat (KJS) Jokowi dalam rapat lanjut antara DPRD dan Dinas Kesehatan DKI Jakarta. Menurut Wanda, persoalan utama rumah sakit mundur dari peserta KJS karena tak paham dengan sistem berobat paket atau yang lebih dikenal dengan Indonesian Case BAsed Group's (INA CBGs)
Politikus PAN ini meminta pemprov jangan malas mensosialisasikan program ini. Jika tidak, bisa jadi rumah sakit lainnya ditakutkan menyusul mundur.
"Gimana mau rumah sakit, kita aja belum (sosialisasi)," kritik Wanda dalam rapat di Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin (27/5/2013).
Dia menyarankan pihak terkait menghitung ulang secara cermat kebijakan tersebut terkait nilai klaim yang bisa diajukan rumah sakit dan anggaran yang tersedia. Sebab, lanjut Wanda, kalau bicara ideal memang harusnya disosialisasikan terlebih dulu.
"Saya bilang kita bicara dihitung dengan cermat sesuai kebutuhan, masalah anggaran agak lamban, tapi ya udah kita gak usah mundur," jelasnya.
Wanda menambahkan, sebenarnya program ini cukup baik untuk meminimalisir kebocoran anggaran kesehatan. Hanya saja, hal itu tidak akan ada hasilnya jika semua pihak yang diajak bekerja sama merasa dirugikan.
"Di satu sisi sistem ini bagus karena dapat mengeliminir sisi kebocoran. Menurut saya sistemnya sudah bagus cuma tarifnya saja," ucapnya.
Lebih jauh dia menambahkan, sudah coba meminta pada Dinkes terkait gambaran tarif paket itu seperti apa. Tapi sampai saat ini, Dinas Kesehatan belum memberikan.
"Setiap kali rapat dengan dinkes, saya minta tarif itu printout tapi belum dikasih," tegasnya.
Sumber :
merdeka.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar