DPRD DKI Jakarta mengundang Gubernur Joko Widodo (Jokowi) untuk memberi penjelasan
soal Kartu Jakarta Sehat (KJS). Jokowi menyatakan siap memberikan
penjelasan mengenai jaminan kesehatan untuk warga Jakarta ini.
"Mungkin
minta penjelasan, ya dijelasin. Mungkin ada yang belum tahu kita
jelasin INA CBGs itu apa ya dijelasin. Mungkin ada yang belum tahu
kenapa ada 16 RS itu ada keinginan (keluar dari KJS) meskipun tidak
jadi," kata Jokowi di Balai Kota Jakarta, Jl Medan Merdeka Selatan,
Senin (27/5/2013).
Namun saat ditanya mengenai undangan DPRD
terkait penjelasan KJS yang dilayangkan Komisi E DPRD DKI, Jokowi
mengaku belum menerimanya. "Tidak ada undangan ke saya, mungkun Pak
Wagub saya tidak tahu," katanya.
Menurut informasi pertemuan
antara Komisi E DPRD DKI dan Jokowi akan digelar pada pukul 10.30 WIB.
Rapat ini juga akan dihadiri Dinas Kesehatan Pemprov DKI dan akan
membicarakan terkait KJS.
Sistem pembayaran tagihan KJS dari
Pemprov DKI Jakarta ke pihak rumah sakit saat ini menggunakan sistem
pengelompokkan berdasarkan daftar grup penyakit dalam Indonesia Case
Based Groups (INA CBGs).
Menurut Jokowi, yang seharusnya dibenahi
itu adalah sistem biaya operasional yang diterapkan oleh rumah sakit.
Bukan sistem pembayaran KJS-nya. Biaya tersebut harus sama di setiap
rumah sakit.
"Begini loh, ada tarif sebuah penyakit misalnya cuci
darah ada yang Rp 2 juta, di rumah sakit lain ada yang Rp 1 juta, rumah
sakit lain ada yang Rp 600 ribu. Mana yang benar? Mustinya kan semuanya
harus sama harganya. Kemudian tindakan medis misalnya sakit perut, ada
yang diputusin dioperasi, ada yang dengan obat. Sistem itu yang
diperbaiki. Bukan KJS-nya," kata Jokowi, Kamis (23/5) lalu.
Sumber :
detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar