Lurah Warakas, Jakarta Utara, Mulyadi, belum mengetahui adanya dukungan warga yang diberikan kepadanya melalui spanduk berisikan tanda tangan. Namun, dia berharap antusiasme warga itu bisa jadi bahan pertimbangan Pemprov DKI Jakarta dalam memutuskan kebijakan.
"Itu kan masyarakat semua yang bicara, bukan lurahnya, semoga pemerintah bisa melihat mereka (warga), bukan saya. Saya harap pemerintah bisa lihat, kalau masyarakat yang lihat saya, jadi tolong lihatlah masyarakat," ujar Mulyadi saat dihubungi wartawan, Jakarta, Kamis (2/5/2013).
Mulyadi menambahkan pihaknya tidak pernah menduga bentuk dukungan warga hingga seperti ini. Mulyadi sebagai lurah pun belum pernah melihat spanduk berisi tanda tangan warga yang dibentangkan di dekat pintu masuk kantor Kelurahan Warakas itu.
"Saya sendiri belum lihat, saya baru dengar karena Anda kasih tahu saya, demi Allah. Saya memang dekat dengan warga, tapi saya gak nyangka kalau warga mendukung saya seperti itu," ujar Mulyadi.
Menurut Mulyadi, dukungan tersebut bisa jadi diberikan karena sikapnya yang dekat dan sering mengunjungi warga. Apalagi kunjungan yang dilakukan dalam rangka melayani warga untuk kebersihan dan ketertiban administrasi.
"Ya mungkin karena RT itu juara 1 dan dapat penghargaan Jakarta Clean and Clear dan ketertiban administrasi tingkat Provinsi dari Bank Mandiri tahun lalu," bebernya.
Sebelumnya, sejumlah warga membuat dukungan moril dalam bentuk spanduk kain berwarna putih dengan ukuran 10 meter X 50 sentimeter, yang dibentangkan di pintu masuk kantor Kelurahan. Berbagai macam tulisan salah satunya, 'Jangan macam-macam dengan Warakas', hingga 'Mulyadi Lurah Wong Cilik'.
Sumber :
merdeka.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar