Kamis, 02 Mei 2013

Jakarta Diteror Macet Gara-gara Banjir, Apa Kabar Program Jokowi?

Banjir dan macet masih jadi penyakit klasik di Ibu Kota Jakarta. Sistem drainase yang buruk membuat genangan air mudah muncul dan membuat kemacetan.
Apa kabar program pembenahan drainase di yang diimpikan Joko Widodo? Pengamat perkotaan Yayat Supriatna mengatakan pembenahan drainase di Jakarta belum dilakukan menyeluruh.
"Banyak fungsi lahan berubah. Harus ada terobosan baru untuk mengatasi masalah genangan yang semakin parah," kata Yayat Kamis (2/5/2013).
Menurut dia, pemeliharaan draniase masih buruk. Selain itu drainase yang ada sudah tidak sesuai dengan perkembangan kota. "Tingkat kesadaran membuang sampah pada tempatnya juga minim," ujarnya.
Kabid Pengelolaan Sumber Daya Air Sudin Pekerjaan Umum Fakhrurrazi mengatakan pemeliharaan drainase dilakukan secara berkala. Sementara sejumlah program terkait drainase seperti crossing di Casablanca, Jaksel, masih menunggu tender.
"Termasuk untuk pengerukan Kali Cideng untuk menampung air, juga masih tender," katanya terpisah.
Genangan air dengan ketinggian 20-50 centimeter terjadi di sejumlah ruas jalan tadi malam. Hingga pagi ini genangan masih ada di titik tertentu.
Genangan setinggi 20 cm terjadi di Jalan Kiai Tapa depan Universitas Trisakti. Kepadatan kendaraan terjadi dari titik genangan hingga Jalan KH Hasyim Ashari, atau di depan Mall Taman Anggrek.
Genangan setinggi 30 cm menggenangi Jalan Daan Mogot di depan Kantor Samsat Jakarta Barat. Alhasil, arus lalu lintas dari arah Cengkareng menuju Grogol berjalan padat merayap.
Genangan air setinggi 15 cm juga masih menyelimuti ruas jalan di depan WTC Mangga Dua, Jakarta Pusat.


Sumber :
news.detik.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar