Kamis, 02 Mei 2013

Jokowi Umumkan Dua Pemenang Lelang MRT

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo akhirnya mengumumkan nama pemenang tender pembangunan konstruksi bawah tanah proyek mass rapid transit (MRT) di Bundaran Hotel Indonesia, Kamis, 2 Mei 2013.

Ada dua konsorsium yang akan membangun tiga segmen jalur kereta dan stasiun bawah tanah yang membentang dari Bundaran Hotel Indonesia hingga sekitar Universitas Al-Azhar, Senayan.
Konsorsium Obayashi-Shimizu-Jaya Konstruksi-Wijaya Karya Joint Venture akan mengerjakan dua segmen jalur bawah tanah, sementara Sumitomo Mitsui Construction Corporation (SMCC)-Hutama Karya akan mengerjakan satu segmen. “Dengan begitu proyek sudah direncanakan sejak 24 tahun ini akhirnya berjalan,” ujar Jokowi saat memberikan sambutan, Kamis.
Dia berharap pembangunan segera dilaksanakan oleh kontraktor. “Mau mulai besok juga boleh, karena argo pinjaman sudah berjalan,” kata Jokowi.
Nama kedua konsorsium pemenang lelang itu sebenarnya sudah diumumkan kepada peserta lelang pada Kamis pekan lalu. Namun pemenang baru bisa diumumkan kepada publik setelah melewati masa sanggah selama lima hari.
“Ada dua pertanyaan yang kami terima selama masa sanggah, tetapi keduanya sudah kami jawab dan sudah selsai,” ujar Direktur Utama PT MRT Jakarta, Dono Boestami.
Setelah pengumuman ini, PT MRT akan membuat letter of acceptance untuk para pemenang tender. Proses itu juga akan tetap diawasi oleh Japan International Cooperation Agency (JICA) selaku pemberi pinjaman. “JICA akan ikut dalam proses tender sampai kontraktor menandatangani kontrak secara definitif,” katanya.
Setelah kontrak rampung, PT MRT akan meminta kontraktor menyelesaikan detailed engineering design. Setelah itu barulah kontraktor bisa meminta uang muka untuk memulai pembangunan fisik. “Waktunya tergantung negosiasi kontrak, tetapi tidak akan lewat dari tahun ini,” ujar Dono.
Pembangunan tahap 1 di Bundaran HI- Lebak Bulus akan memakan dana sebesar 125 miliar Yen atau sekitar Rp 12,516 triliun. Menurut Dono, tiga paket pembangunan underground sepanjang 5,9 kilometer membutuhkan dana sekitar Rp 3,6 triliun.
Sisanya, diperuntukkan bagi pembangunan rel dan stasiun layang sepanjang 9,8 kilometer serta pengadaan kereta dan sistem operasi MRT. Menurut Dono, proses tender saat ini masih berjalan karena ada tiga paket pengerjaan konstruksi layang yang belum diumumkan pemenangnya.


Sumber :
tempo.co

Tidak ada komentar:

Posting Komentar