Selasa, 08 April 2014

Inilah Rentetan Pembelaan Ahok pada Jokowi

Sejak mendeklarasikan diri menjadi calon presiden, Joko Widodo (Jokowi) tidak pernah sepi dari kritik. Segala tidak tanduknya menjadi sorotan dan selalu menjadi bahan serangan.
Paling keras adalah kritik dari Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto. Mantan Danjen Kopassus itu menyebut Jokowi sebagai capres boneka.
Meski sang bos keras melancarkan serangan, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang merupakan wakil Jokowi di DKI, tidak terpancing. Padahal Ahok adalah sosok yang garang dan tak kenal kompromi.
Bekas bupati Belitung Timur itu mengaku mendukung pencapresan Jokowi. Dia menilai wajar jika dalam politik apalagi jelang pemilu ada saling kritik. Catatan berikut bukan bertujuan untuk mendorong agar Ahok dipertimbangkan sebagai cawapres Jokowi, tetapi tidak lebih hanya untuk menghormati jasa-jasa Ahok dalam mengantarkan Jokowi menjadi presiden RI ke-7.

Berikut pembelaan Ahok pada Jokowi:

Jokowi Tak Bisa Dilengserkan
Ahok mengatakan sikap Partai Gerindra yang ingin melengserkan Jokowi terhalang aturan dari Undang-undang pemilihan presiden nomor 42 tahun 2008. Dalam peraturan tersebut, kepala daerah yang maju sebagai calon presiden diperbolehkan untuk tidak mundur dari jabatannya.
"Mana bisa dilengserkan. UU kan mengatur tidak bisa dilengserkan," ujar Ahok di Balai Kota, Senin (7/4/2014).
Menurut Ahok , Jokowi telah mengikuti aturan UU tersebut sehingga tidak bisa dilengserkan. Ahok memberikan saran kepada Jokowi untuk ikut aturan UU tersebut.
"Saran saya, ikutin aturan aja," kata Ahok .
Sebelumnya, Ketua Fraksi Gerindra DPRD DKI Jakarta Mohamad Sanusi mengancam akan melengserkan Jokowi dari kursi gubernur DKI Jakarta. Sanusi mengatakan, jika Jokowi kalah dalam Pilpres, dia tidak boleh lagi menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta.

Rekam Jejak Jokowi Bagus
Satu tahun lebih bekerja sama Ahok tidak meragukan cara kerja atasannya Jokowi. Dia menilai rakyat melihat secara jelas apa yang dilakukan Jokowi sebagai gubernur.
"Rekam jejak yah, yang diberikan hari ini kan bukan, yang penting pintar ngomong atau janji macam-macam, kita butuh rekam jejak itu yang dijual kan kepada masyarakat," ujar Ahok di Balai Kota, Jakarta, Jumat, (14/3/2014).

Ahok Juga Merasa Penipu
Ahok ragu akan pernyataan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto yang menyebut pemimpin di DKI Jakarta sebagai penipu. Menurut Ahok bisa saja media massa salah mengartikan pernyataan calon presiden dari Partai Gerindra tersebut.
"Mesti tanya dulu maksudnya apa, bisa aja kalian salah nulis. Iya kan?," ujar Ahok di Balai Kota, Senin (7/4/2014).
Ahok menegaskan maksud pernyataan Prabowo Subianto tersebut masih belum jelas. Namun, apabila Prabowo menyebut pemimpin-pemimpin di DKI Jakarta sebagai penipu, lanjut dia, Ahok termasuk orang yang disebut Prabowo.
"Pemimpin-pemimpin katanya. Itu juga nggak jelas katanya tanya pak Prabowo dong. Kalau pemimpin-pemimpin saya juga termasuk dong. Hahahahaha," canda Ahok .

Jokowi Pekerja Keras
Ahok menilai Jokowi sangat tepat untuk memimpin Indonesia. Menurut Ahok, masyarakat akan memilih pemimpin berdasarkan pengalaman yang dibuatnya.
Ahok menambahkan, masyarakat sekarang sudah cerdas dalam memilih siapa yang nanti menjadi pemimpinnya. Menurutnya, masyarakat sudah jenuh dengan pemimpin yang tak mengedepankan kepentingan masyarakat.
"Kan masyarakat menonton dari pagi sampai malam itu pemimpin. Jadi stigma masyarakat tentang pemimpin enggak bekerja keras lagi sudah gugur gitu loh," ucap Ahok.

Sumber :
merdeka.com

1 komentar: