Menteri BUMN Dahlan Iskan mendukung program rumah susun Gubernur DKI
Jokowi tempat merelokasi warga DKI di kawasan kumuh. Namun, syarat untuk
menempati rumah susun meski diperketat. Selama ini ada beberapa syarat
yang bisa menjadi celah untuk tidak tepat sasaran.
"Kami juga
sepakat dengan Pak Jokowi, rumah-rumah susun yang dibangun oleh BUMN
misalnya oleh Perumnas itu harus ada idealisme tertentu untuk menampung
perumahan-perumahan kumuh.
Karena selama ini rumah-rumah susun diisi
oleh orang yang belum tentu rumahnya kumuh," demikian kata Dahlan Iskan.
Hal
itu disampaikannya saat sambutan di depan Presiden SBY dalam peresmian
Rumah Sakit Pekerja di Kawasan Berikat Nusantara (KBN), Cakung, Jakarta
Utara, Selasa (8/4/2014). Menurut Dahlan, orang yang tidak punya rumah
bisa saja menumpang di rumah mewah orang tuanya yang kaya.
"Persyaratan
menghuni rumah susun hanya tidak punya rumah. Kata-kata 'tidak punya
rumah' menjadi persoalan ini, sering menipu kita, karena ternyata banyak
juga orang tinggal di tempat mertuanya mewah sekali. Karena belum punya
rumah tetap terkategorikan 'belum punya rumah," jelas dia.
Dahlan
sepakat dengan usul dan pikiran Jokowi bahwa penghuni rumah susun itu
sebaiknya warga satu RT yang kondisinya sangat kumuh dengan 'bedol desa'
alias memindahkan semuanya. Nah, bekas lahan RT yang kumuh itu nanti
bisa dibangun rusun lagi.
"Jadi satu RT yang sangat kumuh harus
pindah ke rusun itu, dicari RT mana yang mau pindah kemudian RT itu
ditinggalkan dan di bekas RT tersebut kita bangun rumah susun lagi dan
kemudian bedol RT lagi. Dengan demikian persyaratan menghuni rumah susun
sekaligus memperbaiki lingkungan. Kami bekerja sama dengan baik dengan
Pak Jokowi," imbuhnya.
Sumber :
detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar