Selasa, 08 April 2014

Belum Resmi Nyapres, Tapi Diminta Visa-visi

Kandidat Tunggal Calon Presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Joko Widodo (Jokowi) selain mendapat banyak pujian saat menyatakan diri maju sebagai calon presiden, juga mendapatkan banyak cibiran. Banyak yang meragukan Jokowi bisa memimpin negeri ini.
Anehnya, meskipun Jokowi belum secara resmi menjadi Capres, tetapi sudah banyak tokoh di negeri ini yang meminta agar Jokowi memaparkan visi dan misinya, termasuk pucuk pimpinan di negeri ini juga ikut dalam kekonyolan tersebut.
Dengan bercanda Jokowi mengatakan "Visa-visi nanti aja setelah Pileg", jawaban yang sebenarnya 100% benar, tetapi banyak disanggah oleh tokoh-tokoh di negeri ini. Seakan mereka tak mengerti bahwa Jokowi saat ini belumlah menjadi Capres tetapi masih menjadi kandidat capres belaka.
Berikut tokoh-tokoh yang meminta Jokowi menjabarkan visi dan misi jika mau nyapres :

Presiden SBY
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ikut menanggapi seputar pencapresan Jokowi. Terutama bagi orang yang menuding Jokowi tak mampu menjadi presiden jika terpilih. Apa tanggapan SBY?
"Saya juga mendengar apakah Pak Jokowi siap dan mampu untuk memimpin kita dalam waktu dekat. Saya pikir yang paling baik rakyat tidak perlu belum-belum sudah menganggap tidak mampu," kata Presiden SBY seperti diunggah oleh akun resmi Susilo Bambang Yudhoyono dengan tema Isu Terkini : "Tanggapan Presiden SBY tentang Para Capres", Sabtu (5/4/2014).
Agar isu ini tidak menjadi bola liar, SBY menyarankan agar Jokowi segera menyampaikan visi dan misinya menjadi seorang calon presiden. Dengan demikian, rakyat bisa mengetahuinya dengan gamblang.
"Sebaliknya Pak Jokowi mendengar apa yang hidup di rakyat bisa menyampaikan pikirannya, kebijakan dan solusinya menyelesaikan. Rakyat akan tahu apa yang akan dimiliki Pak Jokowi dan capres lainnya," ujarnya.
Sedangkan soal peluang, menurut SBY, setiap capres memiliki peluang sama. Namun, ada capres yang memiliki peluang besar dan kecil.
"Sekarang kita belum tahu siapa yang akan dipilih oleh rakyat dalam pilpres, di antaranya Pak Jokowi dan Pak Prabowo dan lain-lain," ujarnya.

Didik J Rachbini
Politikus PAN Didik J Rachbini menyebut pencalonan Jokowi sebagai presiden dinilai main-main. Dia menilai capres dari PDI Perjuangan tidak memiliki visi misi sebagai pemimpin.
"Sebagai calon presiden, apalagi di negara besar ini harus punya visi misi, siap ditanyakan wartawan dan masyarakat. Enggak boleh ditanyakan mengelak visi misi," ujar Didik di Hotel Grand Sahid, Rabu, (2/4/2014).
Menurut dia, sebelum menetapkan diri sebagai capres seharusnya Jokowi memiliki visi misi. Sehingga masyarakat pun mengetahui alasan Jokowi maju sebagai presiden.
"Bapak apa mimpin Indonesia. Enggak bisa mengatakan, engga perlu yang penting kerja, enggak bisa itu. Tapi wartawan dan masyarakat berhak tahu, ini kan main-main," ucap dia.
Oleh karenanya, dia pun meminta kepada Jokowi agar menyampaikan visi misinya sebagai calon presiden tahun ini. "Itu tidak benar, itu salah. Sebagai calon presiden harus punya visi misi," imbuh dia.

Ray Rangkuti
Jokowi dinilai belum layak maju menjadi calon presiden 2014. Sebagai orang nomor satu di Jakarta Jokowi dianggap belum bisa menyelesaikan berbagai masalah.
Direktur Eksekutif Lingkar Madani (LIMA) Indonesia Ray Rangkuti mengatakan, jika PDIP resmi mencalonkan Jokowi, akan banyak menuai protes dari masyarakat Indonesia. Menurutnya, mantan wali kota Solo ini belum memiliki visi dan misi yang baik untuk Indonesia nantinya.
"Sekarang kalau capres pilih Jokowi , dia mau lakukan apa lima tahun ke depan? Kita enggak tahu mereka mau apa lima tahun ke depan. Konkretnya apa?," ujar Ray dalam diskusi yang bertema 'Siapa Kuda Hitam 2014' di Gallery Caffe TIM, Cikini, Minggu (9/3/2014).
Ray menjelaskan, saat ini tak ada capres yang bisa dipegang janjinya termasuk Jokowi . Menurutnya, hal ini sengaja dikondisikan oleh parpol agar tak terikat komitmen apapun dengan pemilih.
"Sekarang enggak ada yang bisa dipegang. Semuanya tebar pesona, pencitraan, iklan-iklan," ucapnya.
Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Fadli Zon juga ikut mengkritisi terkait wacana pencalonan Jokowi. Menurutnya, Jokowi lebih baik menyelesaikan jabatannya sebagai gubernur.
"Kami lebih ingin pak Jokowi dan pak Basuki menyelesaikan masa jabatannya di Jakarta," ucapnya.


Sumber :
merdeka.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar