Loyalis Jokowi menyangsikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono benar-benar tulus memberikan masukan kepada calon presiden dari PDI Perjuangan itu. Menurut Koordinator Nasional PDIP Pro-Jokowi (Projo) Budi Arie Setiadi, publik mesti melihat bahwa SBY sedang tak sebagai presiden ketika melontarkan kritik pada masa pemilihan umum ini.
"SBY adalah Ketua Umum Partai Demokrat, kompetitor PDIP dan partai-partai lain dalam Pemilu 2014,” kata mantan aktivis UI 98 ini kepada Tempo, Selasa (8/4/2014).
“Setiap pernyataan yang keluar dari SBY adalah pernyataan ketua umum partai."
Budi menanggapi pernyataan juru bicara Demokrat, Rachlan Nashidik, bahwa Jokowi tak perlu bereaksi berlebihan menyikapi masukan dari SBY. “Pak Jokowi tidak perlu sensitif,” kata Rachlan Nashidik kepada Tempo pada Selasa, 8 April 2014. Menurut dia, SBY bermaksud mengingatkan Gubernur DKI Jakarta itu agar mendengarkan aspirasi rakyat, termasuk soal keraguan bahwa Jokowi mudah didikte. Pernyataan SBY itu dimuat beberapa hari lalu di laman resmi Sekretariat Negara.
Budi menjelaskan kubu SBY boleh saja menyatakan bermaksud memberikan saran. Namun, dalam suasana pemilu, setiap kritik terhadap lawan politik berarti serangan politik. Penggembosan terhadap pengaruh Jokowi dan PDIP ini pun terus digulirkan setelah sebelumnya dimunculkan kampanye “Jokowi Yes, PDIP No” dan Presiden Boneka.”
Namun ia yakin serangan itu justru akan menambah simpati publik. “Rakyat sangat cerdas menilai semua ini," ujar Budi.
Sumber :
ttempo.co
Tidak ada komentar:
Posting Komentar