Pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla dinilai bisa menumbuhkan kembali kepercayaan publik. Sejak reformasi, kepercayaan masyarakat pada kinerja dan kredibilitas pemerintah melorot gara-gara tingginya kasus korupsi.
"Selama ini masyarakat selalu curiga kepada pemerintah dan parlemen yang selalu dianggap mementingkan kepentingan sendiri atau kelompoknya. Apalagi belakangan marak kasus korupsi," kata pengamat dari Universitas Tarumanagara Farid Rusdi saat diskusi terbatas di Bakoel Koffie, Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (8/4/2014).
Farid menegaskan Indonesia membutuhkan kehadiran sosok pemimpin yang berkomitmen pada rakyat dan berpengalaman. Rakyat butuh pemimpin yang dipercaya membawa perubahan ke arah yang lebih baik.
"Pasangan Jokowi-JK dipercaya mampu membawa kemajuan Indonesia. Saya kira kinerja Jokowi sebagai pemimpin di Solo dan Jakarta serta kepemimpinan Pak JK yang sarat dengan solusi adalah alasan pulihnya kepercayaan rakyat," ujarnya.
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) memang perlu cermat memilih pendamping Jokowi. Penantian panjang PDIP selama 10 tahun sebagai partai oposisi hampir menuai buah. Namun, PDIP tak bisa gegabah mengajukan pasangan bagi Jokowi.
Jusuf Kalla yang telah berpengalaman dan cepat menyelesaikan masalah dipercaya mampu mewujudkan sinergi yang sempurna. "Sinergi dua tokoh pemimpin Jokowi-JK akan menumbuhkan partisipasi publik," katanya.
Soal dukungan partai politik yang bakal menyokong JK, Farid berpendapat Partai Golkar bukanlah partai yang statis. Meskipun Golkar telah menetapkan Aburizal Bakrie sebagai calon presiden, namun perubahan arah dukungan bagi JK bukan hal mustahil.
"Golkar mendukung kadernya, siapa pun itu, yang berpeluang menang. Sejarah dinamika politik Golkar selalu seperti itu," ujarnya.
Sumber :
tribunnews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar