Setelah tak berhasil mencecar Joko Widodo (Jokowi) dengan umpatan-umpatan sadis seperti kambing, bioneka, pengkhianat, pembohong, serakah, dan haus jabatan. Para pemilik mulut kasar dan sadis baik yang sudah tua maupun yang masih bau kencur tak mendapat porsi di blok Jokowi. Jokowi bergeming dengan ungkapannya yang kini terkenal di socmed dengan #akurapopo.
Saya heran juga ada orang yang sudah tua, rambut dan jenggotnya sudah beruban meski disemir rapi tapi mulutnya masih saja suka mengeluarkan umpatan kepada orang lain. Saya kasihan apa jantungnya gak terus berdebar kencang yang akhirnya tensinya meninggi dan bisa-bisa terkena serangan jantung dan stroke kalau Jokowi akhirnya melenggang ke istana.
Dengan banyaknya serangan dan hujatan kepada Jokowi dan Jokowi menjawab dengan "akurapopo" membuat mereka semakin kesal dan geram. Akhirnya cara-cara lain dilancarkan. Banyak pengamat politik jadi-jadian (pengamat "X" bermutasi jadi pengamat "Politik" atau dosen Ilmu "X" jadi pengamat "Politik") berkomentar miring soal Jokowi dan membandingkan dengan Ibu Risma yang kerjanya lebih hebat dari Jokowi tapi bu Risma tidak maju jadi capres.
Pengamat ini sepertinya ingin mengadu domba antara Jokowi dan Risma yang sama-sama ada dalam kandang banteng (PDIP). Pernyataan orang-orang seperti ini terdengar sumir dimasa-masa kampanye ini. Mereka sudah tak bisa berpikir dengan cara apalagi menggoyahkan pencapresan jokowi yang sudah mendapat mandat dari rakyat yang tersalurkan melalui surat yang ditulis tangan sendiri oleh ibu Megawati.
Kenapa Ibu Megawati tidak memilih bu Risma? Bayangkan sendiri jika bu Risma yang dicapreskan, apa tak nangis 7 hari 7 malam ketika olok-oleh seperti "kambing", "boneka" atau "pembohong".
Usaha mengangkat Risma yang dilakukan pengamat politik itu akhirnya juga hanya sebagai wacana yang terlihat sebagai bagian kampanye hitam terhadap pencapresan Jokowi semata dan berusaha memecah belah kekompakan para punggawa PDIP terhadap pencapresan Jokowi.
Inilah kehebatan PDIP yang memiliki kader-kader pemimpin daerah yang luar biasa.
Sumber :
Tulisan Gunawan untuk Kompasiana
Tidak ada komentar:
Posting Komentar