Rabu, 19 Juni 2013

Ratapan Penjaga Pintu Air Untuk Jokowi

Nasib malang menimpa Pekerja Harian Lepas (PHL) Pintu Air dan Operator Saringan Sampah Se-DKI Jakarta. Sebabnya, sudah 3 bulan gaji mereka tak kunjung dibayar oleh Pemprov DKI Jakarta.
Rokib (35) PHL layanan kebersihan di pintu air Perintis Kemerdekaan, Pulogadung, Jakarta Timur menceritakan, semenjak pergantian kepala dinas Pekerja Umum, hak-hak mereka selama tiga bulan belum dibayarkan.
"Dari bulan Januari sampai dengan April gaji-gaji kami belum dibayarkan, dinas sempat didatangi eh orangnya pada kabur-kaburan," ujar Rokib saat ditemui dilokasi kerjanya, Rabu (19/6/2013).
Dirinya harus bekerja sampingan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, bahkan dirinya harus mengutang uang kepada rekan kerja untuk sesuap nasi.
"Yang buat bertahan hidup cari sampingan sedikit, bahkan sampai pinjam uang ke teman juga," tuturnya.
Nasib Rokib pun terkatung-katung semenjak tidak mendapat kepastian gaji dari Dinas Pekerja Umum Pemprov DKI Jakarta. Sampai akhirnya ia mendapatkan kabar pekerja layanan seperti operator saringan sampah menjadi tanggung jawab Dinas Kebersihan.
"Setelah dibawah dinas kebersihan baru gaji mulai lancar,tapi tenaga saya yang sudah terpakai 3 bulan belum dibayar oleh dinas PU," tuturnya.
Sementara Penjaga pintu air Sunter, Ketut mengakui sejumlah pekerja pintu air belum digaji selama 3 bulan.
"Emang iya, semenjak ganti kepala dinas baru penjaga pintu air belum digaji, kabarnya ketika proses pendataan oleh Dinas PU jumlah pekerja yang di lapangan dan dilaporkan berbeda alhasil gaji semua di pending," ujar ketut.
Meski begitu dirinya mengaku mendapat kabar kalau Dinas PU telah membayarkan seluruh gaji pekerja. "Tapi saya dapat kabar kalau salah satu perwakilan kami datang ke dinas, karena gaji sudah cair sore ini," tandasnya.


Sumber :
detik.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar