Nasib malang menimpa Pekerja Harian Lepas (PHL) Pintu Air dan Operator
Saringan Sampah Se-DKI Jakarta. Sebabnya, sudah 3 bulan gaji mereka tak
kunjung dibayar oleh Pemprov DKI Jakarta.
Rokib (35) PHL layanan
kebersihan di pintu air Perintis Kemerdekaan, Pulogadung, Jakarta Timur
menceritakan, semenjak pergantian kepala dinas Pekerja Umum, hak-hak
mereka selama tiga bulan belum dibayarkan.
"Dari bulan Januari
sampai dengan April gaji-gaji kami belum dibayarkan, dinas sempat
didatangi eh orangnya pada kabur-kaburan," ujar Rokib saat ditemui
dilokasi kerjanya, Rabu (19/6/2013).
Dirinya harus bekerja
sampingan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, bahkan dirinya harus
mengutang uang kepada rekan kerja untuk sesuap nasi.
"Yang buat bertahan hidup cari sampingan sedikit, bahkan sampai pinjam uang ke teman juga," tuturnya.
Nasib
Rokib pun terkatung-katung semenjak tidak mendapat kepastian gaji dari
Dinas Pekerja Umum Pemprov DKI Jakarta. Sampai akhirnya ia mendapatkan
kabar pekerja layanan seperti operator saringan sampah menjadi tanggung
jawab Dinas Kebersihan.
"Setelah dibawah dinas kebersihan baru
gaji mulai lancar,tapi tenaga saya yang sudah terpakai 3 bulan belum
dibayar oleh dinas PU," tuturnya.
Sementara Penjaga pintu air Sunter, Ketut mengakui sejumlah pekerja pintu air belum digaji selama 3 bulan.
"Emang
iya, semenjak ganti kepala dinas baru penjaga pintu air belum digaji,
kabarnya ketika proses pendataan oleh Dinas PU jumlah pekerja yang di
lapangan dan dilaporkan berbeda alhasil gaji semua di pending," ujar
ketut.
Meski begitu dirinya mengaku mendapat kabar kalau Dinas PU
telah membayarkan seluruh gaji pekerja. "Tapi saya dapat kabar kalau
salah satu perwakilan kami datang ke dinas, karena gaji sudah cair sore
ini," tandasnya.
Sumber :
detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar