Selain menjalankan tugas sebagai Gubernur
DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi),juga dikenal
sebagai seorang pengusaha. Jokowi mengaku, dia adalah tipe pengusaha
yang tak takut bangkrut. Bahkan, saat memulai usahanya, mantan Wali Kota
Solo itu tidak memiliki modal sama sekali.
Demikian disampaikan Jokowi ketika menjawab pertanyaan salah seorang
mahasiswa STIKOM Interstudi, yang bertanya tentang nasib para pengusaha
mikro.
"Jangan menunggu pembinaan pemerintah, jangan menunggu apa yang
diberikan pemerintah. Masuk aja langsung kalau mau jadi pengusaha. Saya
dulu juga waktu memulai enggak punya apa-apa. Enggak punya modal, enggak
punya uang," kata Jokowi di STIKOM Interstudi, Jakarta Selatan, Rabu
(19/6/2013).
Jokowi juga mengingatkan pentingnya kalkulasi yang diseimbangkan dengan kemampuan yang ada.
"Masalah yang diselesaikan sambil berjalan. Saya pernah 'kecebur sumur’,
jurang juga pernah, tapi itu yang akan mematangkan kita. Ada peluang
sekecil apapun, ambil!" pungkasnya.
Jokowi juga pernah membagi tips menjadi wirausaha sukses. Dia
mengatakan, kiat sukses yang pertama yakni, inovatif dan kreatif, serta
mampu melihat dan menangkap peluang.
Terlahir dari keluarga biasa-biasa saja membuat Jokowi bertekad mengubah
nasib. Paman Jokowi, Miyono, menceritakan, selepas SMA, Jokowi memilih
jurusan Teknologi Kayu, Universitas Gadjah Mada.
Setelah lulus kuliah pada 1985, Jokowi memutuskan merantau. Selama dua
tahun, dia bekerja di sebuah perusahaan BUMN di Aceh. Dia banyak belajar
tentang dunia mebel hingga akhirnya memutuskan kembali ke Solo.
"Dua tahun Jokowi di Aceh selesai kuliah. Di Aceh Jokowi kerja di BUMN,"
jelas Miyono saat berbincang dengan Okezone, di rumahnya, RT 6/2,
Gondang, Manahan, Banjarsari, Solo, Jawa Tengah.
Setelah berhenti, Jokowi ikut bekerja di perusahaan mebel milik Miyono.
Saat itulah dia belajar tentang dunia permebelan. Dalam waktu singkat,
Jokowi mampu mempelajari seluk beluk dunia mebel. Bahkan, berkat
ketekunannya, ia mampu mendirikan perusahaan mebel sendiri. "Jokowi
tidak mau menyia-nyiakan kakeknya yang telah rela ikut membiayai
kuliahnya dengan menjual sapi. Itu yang membuatnya terpacu," katanya.
Dengan modal hanya tekad, Jokowi mulai merintis bisnis mebel. Jokowi
terpaksa menggadaikan sertifikat tanah milik orang tua untuk mendapatkan
modal. "Dari modal pinjaman bank ditambah pengalaman yang belum
banyak,Jokowi memulai bisnisnya. Awalnya ya sulit. Tapi Jokowi tak gitu
saja menyerah,"jelasnya.
Sembilan tahun lamanya Jokowi jatuh bangun merintis usaha bersama
istrinya, mulai dari kecil dengan hanya memperkerjakan tiga orang
karyawan. Berbagai model mebel berhasil diciptakan, hingga akhirnya
Jokowi mencoba untuk ekspor.
"Perjuangan Jokowi jadi eksportir setelah dia mendapat bapak angkat dari Perum Gas Negara," paparnya.
Hingga akhirnya, tambah Miyono, Jokowi bisa melunasi utang-utangnya di
bank. Metode manajemen pemasaran mebel yang diterapkan Jokowi, yaitu
rajin ikut pameran. Hasilnya, dalam satu bulan sudah ada permintaan 18
kontainer.
"Awalnya Jokowi ikut pameran di Jakarta, terus merambah sampai
Singapura dan akhirnya ke Eropa, Amerika Eropa Timur, dan Timur Tengah,"
jelasnya.
Menurut Miyono, lewat keponakannya tersebut dirinya berharap Jokowi
memperhatikan para pengusaha kecil di Jakarta. Dia minta Jokowi menginat
saat ia jatuh bangun dulu. "Jangan lupa dari mana Jokowi berasal.
Perhatikan para rakyat kecil. Jokowi itu dulunya dari kecil, jangan
sombong!" pungkasnya.
Sumber :
okezone.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar