Rabu, 19 Juni 2013

Ini Usul PKL Kepada Jokowi untuk Mengatasi Kemacetan di Pasar Minggu

Pedagang kaki lima (PKL) di sepanjang jalan Pasar Minggu menolak pindah ke lokasi baru yang disediakan Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi), karena dianggap tidak strategis. Mereka tidak memungkiri keberadaannya mengakibatkan kemacetan lalu lintas. Namun para pedagang ini juga punya ide win-win solution terhadap masalah ini.
Seperti apa ide mereka agar tetap dapat berdagang di trotoar Pasar Minggu yang dianggap strategis tanpa mengganggu lalu lintas?
"Misal ada temen yang lapaknya sampai ke badan jalan dan menghalangi angkot, itu nanti biar kami saja yang marahin," papar Suminem (50), pedagang kacang rebus di trotoar Pasar Minggu
"Iya begitu. Pak Jokowi kan pernah bilang boleh jualan di sini, tapi yang tertib. Jadi biar sesama pedagang yang menegur, jangan digusur ke belakang sana," timpal Ahmad, pedagang bubur ayam yang memarkir gerobaknya di samping lapak Suminem.
'Belakang sana' yang Ahmad maksud adalah los penampungan yang disediakan Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi), ketika menertibkan para PKL beberapa waktu lalu. Lokasinya yang di belakang terminal Pasar Minggu membuat PKL jauh dari calon pembeli potensial mereka, yaitu pengguna jalan dan penumpang angkutan umum.
"Di belakang sana sumpek dan sepi, dagangan nggak laku. Kalau nggak laku, bagaimana kami dapat duit? Ini anak saya mau masuk SMA, butuh biaya banyak," keluh Suminem yang mempunyai tiga orang anak.


Sumber :
detik.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar