Rabu, 18 Juni 2014

Jalan Rusak Terus, Jokowi: Pantura Kelebihan Beban

Calon presiden dari poros Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Joko Widodo, mengatakan, jika terpilih menjadi presiden, ia akan memindahkan beban jalur Pantai Utara Pulau Jawa ke transportasi laut dan jalur kereta. Menurut dia, nantinya jalur Pantura hanya akan digunakan untuk rute pendek dan jalur pribadi.
"Konsentrasikan ditribusi logistik kepada kereta dan transportasi laut. Di mana pun seperti itu. Artinya, nantinya akan terjadi biaya transportasi yang murah dan biayanya akan lebih murah," katanya di sela-sela kampanye di Cirebon, Rabu (18/6/2014).
Menurut dia, jika ia terpilih nanti, jalur laut dan kereta akan menjadi tumpuan distribusi logistik, bukan lagi jalur Pantura.
Jokowi mengeluhkan kondisi jalur Pantura yang selama berpuluh-puluh tahun tidak membaik. Menurut dia, masalah utama tidak pernah beresnya jalur Pantura adalah karena beban jalan yang melebihi kapasitas atau overload. "Itu tumpuan dalam rangka distribusi logistik. Oleh sebab itu, makanya saya sampaikan berkali-kali, manajemen ditribusi logistik dikerjakan dengan laut dan kereta, darat itu mestinya untuk pribadi dan rute-rute pendek," tuturnya.
Gubernur DKI Jakarta non-aktif ini mengatakan percuma jika tiap tahun dilakukan perbaikan jalur Pantura. Sebab, beban kendaraan di jalur itu selalu bertambah.
Sebelumnya, Kementerian Keuangan memotong anggaran Kementerian Pekerjaan Umum sebesar Rp 22 triliun, menyusul instruksi presiden soal penghematan APBN 2014. Meski dipotong, Kementerian Perhubungan memastikan perbaikan jalur Pantura akan terus dilanjutkan.
Kementerian PU tahun ini mengalokasikan anggaran perbaikan untuk jalur Pantura sebesar Rp 1,8 triliun. Perbaikan dilakukan jelang arus mudik Lebaran tahun ini. Kementerian PU menyatakan, dari dana Rp 1,8 triliun, baru Rp 600 miliar yang digunakan untuk perbaikan Pantura Jawa Barat dan Rp 800 miliar untuk Pantura Jawa Tengah.  [tempo]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar