Rabu, 18 Juni 2014

Manjakan Pasar Tradisional karena Berpihak ke Ekonomi Kerakyatan

Cibiran sejumlah kalangan terhadap konsep ekonomi ala Joko Widodo yang masih bicara seputar pemberdayaan pasar tradisional dan penataan pedagang kaki lima tidak membuat kubu calon presiden yang dikenal dengan sebutan Jokowi itu surut langkah. Sebab, keberpihakan terhadap pasar tradisional dan PKL justru menjadi bukti tentang konsistensi mengusung ekonomi kerakyatan.
Bagi kubu capres yang berduet dengan Jusuf Kalla itu, revitalisasi pasar justru penting untuk mendongkrak perekonomian rakyat. Menurut anggota Tim Pemenangan Joko Widodo-Jusuf Kalla, Poempida Hidayatullah, capres yang dijagokannya jika kelak terpilih memimpin Indonesia akan membangun 5000 pasar tradisional baru sekaligus merevitalisasi pasar-pasar yang sudah lama berdiri.
“Keberpihakan terhadap ekonomi kerakyatan dalam mata rantai perdagangan nasional adalah kunci dari kedaulatan ekonomi bangsa,” kata Poempida, Rabu (18/6). Menurutnya, Jokowi sebagai Gubernur DKI telah merevitalisasi pasar tradisional di ibu kota demi kenyamanan pedagang dan pembeli.
Poempida menambahkan, ekonomi kerakyatan juga menyentuh pada sektor usaha kecil, mikro dan menengah (UMKM). Anggota Fraksi Partai Golkar DPR itu menegaskan, Jokowi-JK menawarkan program pendampingan ekonomi untuk menumbuhkan entrepreneur-entrepreneur baru.
“Negara harus mengembangkan arah kebijakan yang memperkuat pengembangan basis ekonomi lokal berdasarkan pada keunggulan budaya, ekonomi lokal, UMKM serta mengembangkan skema proteksi nasional guna melindungi produsen nasional,” ujar Poempida.  [jpnn]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar