Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Tjahjo
Kumolo mengatakan soal perjanjian Batu Tulis adalah urusan internal PDIP
dengan Partai Gerakan Indonesia Raya. Sehingga menurut dia dibuka atau
tidak soal isi perjanjian tersebut adalah urusan kedua partai tersebut.
Meski permintaan tersebut disampaikan oleh Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono (SBY).
"Itu soal internal PDIP dan Gerindra saja, SBY
komentari itu sah - sah saja," kata Tjahjo di kantor DPP PDIP Lenteng
Agung, Jakarta Selatan, Senin (7/4/2014).
Dia berharap SBY
memiliki niat baik dengan pernyataannya tersebut, meski hal itu
disampaikan hanya beberapa hari menjelang pemilihan anggota legislatif.
"Mudah - mudahan itu niat baik SBY," kata Tjahjo.
Permintaan agar
isi perjanjian Batu Tulis dibuka disampaikan oleh Presiden SBY yang
juga ketua umum Partai Demokrat. SBY dalam sebuah wawancara dengan Biro
Kepresidenan yang rekamannya kemudian diunggah ke Youtube diminta
memberi komentar terkait perjanjian Batu Tulis.
Perjanjian Batu
Tulis dibuat antara Megawati Soekarnoputri dengan Prabowo Subianto.
Belakangan Prabowo Subianto yang juga Ketua Dewan Pembina Partai
Gerindra menuding Megawati ingkar janji karena mendukung Joko Widodo
(Jokowi) sebagai calon presiden. Perseteruan Prabowo dengan Mega pun
meruncing.
Awalnya SBY enggan memberikan komentar terkait
perseteruan tersebut. Namun kemudian dia meminta Megawati memberikan
penjelasan kepada masyarakat. "Kalau Pak Prabowo berkata seperti itu,
berikanlah penjelasan kepada publik yang gamblang. Dengan demikian,
rakyat mendengarkan informasi yang benar. Saya harus berhenti di situ
karena itu yang paling baik bagi saya dan tentu paling baik bagi rakyat
untuk mendengarkan apa yang sesungguhnya terjadi," kata Yudhoyono yang
juga Ketua Umum Partai Demokrat itu.
Sumber :
detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar