Senin, 07 April 2014

Tanggapan PDIP Pada Permintaan SBY

Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Tjahjo Kumolo mengatakan soal perjanjian Batu Tulis adalah urusan internal PDIP dengan Partai Gerakan Indonesia Raya. Sehingga menurut dia dibuka atau tidak soal isi perjanjian tersebut adalah urusan kedua partai tersebut. Meski permintaan tersebut disampaikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Itu soal internal PDIP dan Gerindra saja, SBY komentari itu sah - sah saja," kata Tjahjo di kantor DPP PDIP Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Senin (7/4/2014).
Dia berharap SBY memiliki niat baik dengan pernyataannya tersebut, meski hal itu disampaikan hanya beberapa hari menjelang pemilihan anggota legislatif. "Mudah - mudahan itu niat baik SBY," kata Tjahjo.
Permintaan agar isi perjanjian Batu Tulis dibuka disampaikan oleh Presiden SBY yang juga ketua umum Partai Demokrat. SBY dalam sebuah wawancara dengan Biro Kepresidenan yang rekamannya kemudian diunggah ke Youtube diminta memberi komentar terkait perjanjian Batu Tulis.
Perjanjian Batu Tulis dibuat antara Megawati Soekarnoputri dengan Prabowo Subianto. Belakangan Prabowo Subianto yang juga Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra menuding Megawati ingkar janji karena mendukung Joko Widodo (Jokowi) sebagai calon presiden. Perseteruan Prabowo dengan Mega pun meruncing.
Awalnya SBY enggan memberikan komentar terkait perseteruan tersebut. Namun kemudian dia meminta Megawati memberikan penjelasan kepada masyarakat. "Kalau Pak Prabowo berkata seperti itu, berikanlah penjelasan kepada publik yang gamblang. Dengan demikian, rakyat mendengarkan informasi yang benar. Saya harus berhenti di situ karena itu yang paling baik bagi saya dan tentu paling baik bagi rakyat untuk mendengarkan apa yang sesungguhnya terjadi," kata Yudhoyono yang juga Ketua Umum Partai Demokrat itu.

Sumber :
detik.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar