Direktur Manajemen Danareksa Research Institute, Purbaya Yudhi
Sadewa, menilai kepopuleran Joko Widodo (Jokowi) belum tentu bisa
mendongrak pertumbuhan ekonomi. Pasalnya investor ingin mengetahui visi
misi dan program kerjanya jika Gubernur DKI Jakarta itu ditunjuk jadi
presiden.
"Dlihat program Jokowi seperti apa, pasar melihat seperti apa," ungkap Purbaya di Hotel Borobudur, Senin (7/4/2014).
Purbaya
menjelaskan pada saat pengumuman Jokowi sebagai bakal calon presiden
dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), efeknya hanya
mendongkrak Index Harga Saham Gabungan (IHSG) sementara saja.
Menurut
Purbaya, efek Jokowi tak bisa mempertahankan sentimen positif IHSG
sampai waktu yang lama.
"IHSG bisa naik di atas 5.000 poin tapi berkesinambungan atau tidak, itu yang belum tentu," ujar Purbaya.
Purbaya
menambahkan seorang peimpin negara tidak hanya dilihat kepopulerannya
saja di mata masyarakat. Namun Jokowi harus bisa membuktikan dari
kebijakan yang akan diberikan baik kepada masyarakat kecil maupun
pengusaha.
"Investor tahu perekonomian nggak ditunjang dari
populer atau tidak populernya presiden, tapi kepada kebijakan programnya
menguntungkan perusahaan atau tidak," jelas Purbaya.
Sumber :
tribunnews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar