Sistem ketokohan terhadap suatu pemimpin kelak menggantikan ideologi yang dimiliki partai politik. Perlahan ada ketidakpercayaan masyarakat terhadap ideologi yang dimilikinya karena tidak berpengaruh banyak terhadap perubahan.
"Perlahan ada pergeseran dimana ideologi tidak mempengaruhi seseorang, saya melihat rakyat sudah jenuh dengan pemilu legislatif dan buru-buru ke pemilu presiden," kata Sosiolog UI Thamrin Amal Tomagola di Jakarta, Minggu (20/4/2014).
Thamrin menambahkan bahwa partai politik memang kerap tidak mampu menonjolkan ideologi yang dimilikinya. Ini yang menyebabkan perolehan suara pada legislatif cenderung tidak berbeda jauh.
"Ini tanda ada fenomena itu, banyak orang yang memilih Jokowi tapi tidak memilih PDI-P, faktor ketokohan akan menjadi penentu dalam pemilu presiden, akan sama dengan persoalan pada Pilkada DKI Jakarta, dimana koalisi tidak berhasil memenangkan Fauzi," katanya.[tribunnews]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar