Di Jakarta, Minggu (20/4), Thamrin ikut dalam acara "Sarasehan Menilai Jokowi, Jokowi di Mata Intelektual", yang dilaksanakan Komunitas Bulaksumur untuk Kemenangan (Blusukan) Jokowi.
Saat berbicara di hadapan peserta acara, Thamrin bercerita Jokowi adalah seorang calon pemimpin yang datang dari kelompok “Pondok Derita”, untuk membedakannya dari kelompok “Pondok Indah”. Dia lahir dan dibesarkan di lingkungan bantaran kali di Solo, dan rumah orang tuanya beberapa kali digusur.
Karena itu bisa dipahami ketika memimpin, Jokowi benar-benar turun ke rakyat, dan rakyat pun bisa melihat ketulusan di matanya secara langsung.
"Saya yakin Jokowi akan memimpin dengan hati. Dia ke Papua dan mengatakan, 'Wahai kawanku Orang Papua, kita harus selesaikan masalah Papua dengan hati'," kata Thamrin dengan agak terisak menangis. Dia mengaku terharu mengingat momen itu.
Thamrin menilai Jokowi-lah figur yang akan membawa Indonesia membangun, tanpa perlu membuat perencanaan-perencanaan yang proyeknya hanya dibagi ke birokrat-birokrat korup.
"Jokowi tak seperti itu, dia mengerjakan segala sesuatunya dengan hati," tegas Thamrin.
Dia melanjutkan, di dalam pileg 2014 lalu, seandainya rakyat diberi kebebasan, maka pasti sudah langsung ingin melakukan pemilihan presiden sekaligus. Sebab rakyat sudah bosan dengan DPR, Parpol, dan politisi yang korup.
"Itu sebabnya banyak yang pro-Jokowi, tapi tak pilih PDIP. Yang
dihukum DPR-nya, parpolnya, politisinya. Yang menerima hukuman terberat
adalah Partai Demokrat," jelas dia. <Markus Junianto Sihaloho/Beritasatu>
Tidak ada komentar:
Posting Komentar