Minggu, 20 April 2014

Politik 2 Kaki

Perolehan Suara Golkar di hasil hitung cepat Pemilihan Legislatif (Pileg) sekitar 15 persen. Hal tersebut membuat posisi Golkar di Pemerintahan masih belum aman.
Politisi Senior Partai Golkar Zainal Bintang menilai untuk menyiasati tidak hilangnya kursi pemerintahan bisa menggunakan sistem politik dua kaki. Di mana Aburizal Bakrie tetap jadi capres dari Partai Golkar dan Jusuf Kalla sebagai kader Partai Golkar menjadi cawapres lewat partai lain.
"Ini kan kelihatannya bisa politik dua kaki.
Kalau misalnya ARB lolos bisa meyakinkan peserta rapimnas memberikan legitimasi sendiri, kalau kalah bisa kader dipakai Jokowi dan menang, berarti kita tidak hilang di dalam pemerintahan," kata Zainal dalam diskusi 'Membaca Dinamika Internal Partai Politik Jelang Pilpres 2014' di Resto Horapa, jalan Teuku Cik Ditiro, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (20/4/2014).
Zainal menjelaskan, strategi politik 2 kaki masih belum bisa terlaksana apabila belum mengetahui hasil dari Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Golkar.
"Cuma kan pertanyaannya sekarang apakah ARB bisa mendapatkan legitimasi baru di rapimnas," ujarnya.
Menurut Zainal, kegagalan Partai Golkar di Pileg menjadi fokus tema evaluasi di Rapimnas nanti. Dalam Rapimnas, diprediksi DPD 1 akan menjelaskan keresahan karena partai gagal meraup target suara minimum 26 persen.
"Karena itu Rapimnas sebagai forum melegitimasi ARB juga akan digunakan untuk melakukan evaluasi," terangnya. [detik]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar