Perolehan Suara Golkar di hasil hitung cepat Pemilihan Legislatif
(Pileg) sekitar 15 persen. Hal tersebut membuat posisi Golkar di
Pemerintahan masih belum aman.
Politisi Senior Partai Golkar
Zainal Bintang menilai untuk menyiasati tidak hilangnya kursi
pemerintahan bisa menggunakan sistem politik dua kaki. Di mana Aburizal
Bakrie tetap jadi capres dari Partai Golkar dan Jusuf Kalla sebagai
kader Partai Golkar menjadi cawapres lewat partai lain.
"Ini kan
kelihatannya bisa politik dua kaki.
Kalau misalnya ARB lolos bisa
meyakinkan peserta rapimnas memberikan legitimasi sendiri, kalau kalah
bisa kader dipakai Jokowi dan menang, berarti kita tidak hilang di dalam
pemerintahan," kata Zainal dalam diskusi 'Membaca Dinamika Internal
Partai Politik Jelang Pilpres 2014' di Resto Horapa, jalan Teuku Cik
Ditiro, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (20/4/2014).
Zainal
menjelaskan, strategi politik 2 kaki masih belum bisa terlaksana apabila
belum mengetahui hasil dari Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai
Golkar.
"Cuma kan pertanyaannya sekarang apakah ARB bisa mendapatkan legitimasi baru di rapimnas," ujarnya.
Menurut
Zainal, kegagalan Partai Golkar di Pileg menjadi fokus tema evaluasi di
Rapimnas nanti. Dalam Rapimnas, diprediksi DPD 1 akan menjelaskan
keresahan karena partai gagal meraup target suara minimum 26 persen.
"Karena itu Rapimnas sebagai forum melegitimasi ARB juga akan digunakan untuk melakukan evaluasi," terangnya. [detik]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar