Minggu, 20 April 2014

Meski Bersatu, Koalisi Partai Islam Sulit Munculkan Tokoh Capres

Seperti mempersatukan negara-negara Islam di dunia, wacana koalisi partai Islam pasca pileg menggema, namun masih saja dinilai sulit, salah satunya adalah menentukan tokoh capresnya jika memang terjadi koalisi partai Islam.
"PKB yang punya suara terbanyak saja juga tidak pede. Belum ada deal politik yang saling menguntungkan. Di PAN ada Hatta Rajasa, PKS ada Anis Matta. Ini jadi penyakit keterbelahan jiwa partai-partai Islam. Ingin bersatu tapi sulit dipersatukan," kata pengamat politik Andar Nubowo di sela-sela diskusi 'Capres-Cawapres Jawa/Luar Jawa, Paduan Popularitas Plus Kompetensi dan Integritas' yang digelar di Plaza 3 Pondok Indah, Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, Minggu (20/4/2014).
Menurut Andar, sejak era Reformasi terutama pengalaman Presiden Abdurrahman Wahid yang dijatuhkan salah satunya oleh koalisi partai Islam menjadi pembelajaran. Saat itu menjadi peluang pertama partai Islam untuk bersatu karena ada Amin Rais sebagai Ketua MPR dan Akbar Tanjung selaku Ketua DPR.
Meski sejumlah parpol Islam sudah bertemu di Cikini pekan ini, tidak menjamin suara partai bersatu. Namun, jika elit-elit partai Islam ini mau membersihkan diri dari perebutan kekuasaan dan menghapus trauma, partai Islam bisa bersatu. Padahal, usai Pileg ini jadi momentum bagi partai Islam untuk bersatu.
"Krisis tokoh yang terjadi dalam partai-partai Islam. Meski sebenarnya ada tokoh potensial yang dipetakan seperti Mahfud MD yang bagus di hukum untuk tokoh partai Islam," sebutnya.
Andar memprediksi kalau suara Partai Islam nanti bisa diraih Prabowo Subianto karena latar belakangnya sebagai 'tentara hijau' yang dulu dekat dengan sejumlah tokoh Islam. Sosok Prabowo dianggap lebih bisa menyatu dengan partai Islam. Dibandingkan Jokowi yang diperkirakan sulit menggandeng suara Islam.
"Politik aliran muncul kembali dalam pilihan Pilpres mendatang. Jokowi itu seorang Islam jawa, dalam perspektif priyayi, seorang Islam abangan, ya sebenarnya bagus juga. Mungkin saya lihat bisa lebih ke Prabowo," katanya.

Sumber :
detik.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar