Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) melantik Anas Effendi
sebagai wali kota Jakarta Barat yang baru, Selasa (11/3/2014) di Kantor Wali
Kota Jakarta Barat, Puri Kembangan, Jakarta Barat.
Dalam pelantikan kali ini Jokowi meminta kepada wali kota Jakarta
Barat yang baru agar menyelesaikan beberapa hal, seperti pelayanan
kepada masyarakat yang perlu diutamakan. Sebab, beberapa kali ia
menyampaikan jika dalam bekerja melayani orientasinya bukan prosedur,
tetapi kepada hasil.
"Saya ingin menekankan bahwa pelayanan kepada warga adalah nomor satu
dalam hal apapun. Saya selalu menyampaikan, orientasi kita bukan
prosedur, tapi hasil. Hasilnya yang dilihat, bukan prosedurnya. Prosedur
mengikuti," kata Jokowi saat melantik.
Ia mengatakan, setiap warga yang mendatangi pelayanan harus dibarengi
dengan pegangan aturan dan ketentuan yang berlaku. Termasuk juga dalam
pelaksanaan proyek-proyek agar tidak menjadi proyek yang basa-basi dan
semu. Dengan demikian, apabila prosedur terpenuhi, tetapi hasil,
manfaatnya tidak bisa terlihat dan dirasakan masyarakat akan percuma
saja.
"Artinya, hanya foto-foto, tulisan, dan laporan sudah selesai. Bukan
itu! Ingat, kita lihat di lapangan secara detil. Dengan kepemimpinan
yang baru ini, saya berharap wali kota Jakarta Barat, seluruh jajaran di
Jakarta Barat benar-benar dikelola, diorganisir, dicek, dikontrol di
lapangan, diawasi dan hasilnya harus kelihatan," kata Jokowi.
Termasuk juga, Jokowi mengingatkan perihal APBD DKI yang mencapai
Rp72 triliun untuk dapat dimanfaatkan dengan baik serta penggunaan yang
dikontrol, diawasi, dan dicek dengan baik pula. Sebab apabila tidak
dilakukan hal itu, maka perubahan di Jakarta tidak akan terlihat
hasilnya. "Tapi kalau uang itu digunakan sebaik-baiknya, saya yakin
dalam 2-3 tahun perubahan kota ini akan kelihatan," katanya
Jokowi juga meminta kepada wali kota yang baru untuk memperhatikan
dan membenahi beberapa tempat di Jakarta Barat yang cukup krusial.
Diantaranya adalah revitalisasi Kota Tua yang akan dimulai tahun ini,
pembenahan di Tambora, solusi untuk kawasan Kali Jodo, dan juga Rumah
Pemotongan Hewan (RPH) Babi di Kapuk.
Pelantikan Anas Effendi berbeda dengan wali kota lainnya. Wali Kota
sebelumnya dilantik di ruang terbuka, bukan di dalam gedung. Seperti
Wali Kota Jakarta Timur, Krisdianto, dilantik di sekitar lokasi tempat pembuangan sampah di Jatinegara. Kemudian Wali Kota Jakarta Selatan, Syamsuddin Noor, di Setu Babakan, Jagakarsa.
Lalu
Wali Kota Jakarta Utara, Heru Budi Hartono, di Danau Cincin, dekat
Taman BMW. Sebelumnya, Wali Kota Jakarta barat sebelum Anas, Fatahillah,
dilantik Jokowi di rusun Tambora, berbaur dengan masyarakat sekitar.
Menanggapi hal ini, Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI Jakarta
I Made Karmayoga mengatakan, pelantikan yang dilakukan di gedung
Pemerintahan Kota Jakarta Barat, beralasan agar Pemprov DKI Jakarta
memiliki variasi dalam pelaksanaan proses pemilihan pimpinan baru
wilayah ibu kota.
"Ini untuk variasi saja. Kan sebelumnya
pelantikan di luar gedung," kata Made, kepada wartawan, di lokasi
pelantikan, Selasa (11/3/2014). Made menjelaskan, pelantikan di dalam gedung
bukan berarti Gubernur tidak menyuruh Anas turun ke lapangan.
"Setelah
pelantikan ini, kemungkinan Pak Gubernur akan langsung mengajak Anas
untuk blusukan menyapa masyarakat dan melihat permasalahan yang ada di
Jakarta Barat," kata Made.
Selain itu, imbuh Made, pelantikan di
dalam gedung ini juga tidak menggunakan anggaran yang begitu besar.
"Gubernur melantik pejabat dimana saja, tidak ada masalah. Ini juga
bukan permintaan Gubernur," ujarnya.
Sumber :
- beritasatu.com
- detik.com
- tribunnews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar