Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat yang merupakan pendukung setia Anas Urbaningrum, Ahmad Mubarok, menyebut Ketua KPK Abraham Samad sama tidak etisnya dengan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi). Hal ini terkait adanya wacana Abraham akan berpartisipasi sebagai cawapres di Pilpres 2014.
Mubarok menilai wajar sejumlah nama digadang-gadang bakal meramaikan Pilpres, termasuk Abraham Samad. Namun dia menyayangkan jika Abraham tiba-tiba ikut sebagai kandidat capres atau cawapres pada Pilpres nanti.
"Manuver politik apa saja bisa. Manuver ya manuver belum tentu sesungguhnya. Tapi sama tidak etisnya dengan Jokowi, jadi gubernur belum selesai sudah mau (nyapres)," ujar Mubarok di Gedung Parlemen, Jakarta, Jumat (21/3/2014).
Dia menyebut Jokowi dan Abraham Samad sama-sama tidak bisa memegang amanah. Sebab, belum lima tahun menjadi gubernur, Jokowi sudah nyapres, begitu pula dengan Abraham Samad yang saat ini masih menjabat sebagai ketua KPK.
"Sama (kayak Jokowi) kalau dia (Abraham) nyapres sama, jadi tidak megang amanah selama lima tahun," tutur dia.
Dia menuturkan, harusnya Jokowi dan Abraham Samad memegang teguh amanah sampai masa jabatan mereka selesai. Apalagi, persoalan di Jakarta juga belum selesai.
"Menjabat belum selesai, problem masih banyak sudah cari jabatan lain enggak etis," kata dia.
Meskipun Jokowi dan Abraham mundur pasca-penetapan capres atau cawapres, dia menilai itu tetap tidak etis.
"Mundur pun enggak etis, orang amanahnya belum selesai, selesaikan dulu," pungkasnya.
Sumber :
merdeka.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar