Partai Demokrasi Indoensia Perjuangan sudah menggodok beberapa nama tokoh yang akan dijadikan pendamping Joko Widodo (Jokowi) di Pilpres 2014.
"Oh sudah banyak. Kamu mau tahu? Besok ya," ujar politikus senior PDIP Sabam Sirait di Gedung DPR, Senayan, Jumat (21/3/2014).
Meski begitu, Sabam enggan menyebutkan siapa saja. Ia menjelaskan pendamping Jokowi harus diambil dari luar partai agar mewakili berbagai kelompok.
"Saya berpendapat jangan dari PDIP karena bangsa ini jangan pernah diperintah oleh satu kelompok saja. Persatuan nasional itu penting," imbuhnya.
Menurutnya, kriteria pendamping Jokowi harus bisa menguasai semua bidang, tidak hanya bidang ekonomi. "Kalau penasehat di bidang ekonomi kan bisa tidak harus wapres. Itu bisa menteri atau staf," katanya.
Senada dengan Sabam, Ketua DPP PDIP Maruarar Sirait (Ara) mengatakan, sejumlah nama cawapres yang beredar terus dipantau dan dipertimbangkan oleh partainya. Namun sejauh ini, kata dia, belum ada satu pun nama yang bakal diusung sebagai pendamping Jokowi .
"Belum ada. Kalau kita lihat yang berkembang sekarang bagus-bagus saja, Abraham, JK, Ryamizard, Mahfud MD, saya senanglah, nama-nama bagus, potensial," kata Ara di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (21/3/2014).
Menurut Ara, nama-nama itu juga akan dibahas seperti apa peluangnya, cocok atau tidak dengan Jokowi . Termasuk mempertimbangkan Hatta Rajasa sebagai cawapres.
"Nanti orang mulai bahas Pak JK begini, Pak Hatta seperti apa, Moeldoko seperti apa, masing-masing punya suatu kelebihan," tegas Ara.
Termasuk di internal PDIP , kata Ara, juga ada nama Puan Maharani . Namun untuk nama resmi, lanjut dia, akan ditentukan setelah hasil pemilu legislatif.
"Jangan kita tidak membuat menjadi suatu yang positif. Menurut saya positif saja, nama-nama yang bagus, Khofifah seperti apa. Tapi jangan salah, dari dalam juga ada mbak Puan Maharani bagaimana," tegas Ara.
Dari nama-nama yang telah beredar, lanjut dia, yang terpenting adalah memiliki integritas yang tinggi. Selain itu, cawapres juga harus pandai menempatkan diri.
"Dia harus punya integritas, bisa berikan kontribusi dalam pemikiran, networking, bisa bersinergi dengan mas Jokowi , menempatkan diri sebagai orang nompor dua," pungkasnya.
Sumber :
inilah.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar