Joko Widodo (Jokowi) memang masih berstatus gubernur meski sudah resmi dinyatakan
sebagai capres dari PDIP. Ada banyak orang yang mengucap syukur atas
keputusan itu, namun tak banyak juga yang menyayangkan langkahnya
meninggalkan Jakarta.
Adalah Wakil Kadis Kebersihan DKI Jakarta
Isnawa Adji, salah satu orang yang merasa enggan Jokowi meninggalkan
kursi gubernurnya di Jakarta.
"Agak merasa sayang nih, karena
kinerja belum kelihatan semuanya di Jakarta," kata Isnawa saat
dihubungi, Jumat (21/3/2014) malam.
Mantan camat Tambora ini
merasa banyak gebrakan yang sudah dilakukan Jokowi-Ahok meski baru
menjabat. Sebagai bawahan, ia sebenarnya berharap Jokowi tak nyapres
untuk menyelesaikan tugasnya di Jakarta.
"Namanya baru 1,5 tahun sudah pergi kan, padahal kita nunggu gebrakannya," lanjutnya.
Ia
memang menyayangkan keputusan Jokowi meninggalkan Jakarta. Tapi ia
percaya bila kelak Jokowi benar jadi presiden, ia akan membereskan
Jakarta.
"Semoga kalau beliau di pusat (pemerintahan -red),
perhatian buat Jakarta bisa lebih besar. Karena menteri-menterinya kan
beliau yang pilih. Selama ini menteri-menteri nggak merasa perlu banget
ke gubernur. Padahal itu penting," ujarnya.
Ia menilai pembenahan Jakarta harus mendapat perhatian khusus pemerintah
pusat. Alasannya karena Jakarta bukan sekedar ibukota provinsi namun
ibukota negara. Apa yang terjadi di Jakarta otomatis berdampak pada
pandangan dunia internasional pada negara Indonesia.
"Bagaimana pun yang terjadi di Jakarta seperti banjir, macet akan mempengaruhi nilai investasi asing ke Indonesia," sambungnya.
Dengan
dicapreskannya Jokowi, maka sesuai aturan, Ahoklah yang akan menjadi
gubernur. Ia menilai tak ada yang berubah meski Ahok terlihat doyan
marah dengan bahasa yang keras.
"Ya pak Ahok kan memang
blak-blakan tapi itu tujuannya untuk memacu. Pak Ahok kayaknya mau
menerapkan sistem pemberdayaan bawahannya dengan cara tak perlu selalu
blusukan dan itu bagus untuk memacu yang di bawah kerja," terangnya.
Terakhir,
ia berharap program-program yang dirancang Jokowi-Ahok akan tetap ada.
Salah satunya lelang jabatan camat-lurah yang diadakan di tahun 2013.
Menurutnya program itu harus ada untuk menghadirkan potensi-potensi yang
bagus dan mendobrak jenjang karier yang lama.
"Dulu kan
ibaratnya yang malas dan yang rajin sama saja gajinya. Dengan adanya TKD
(Tunjangan Kinerja Daerah), sekarang nggak bisa gitu lagi. Orang
mendapatkan sesuai apa yang dikerjakannya. Dulu mana pernah saya
bermimpi bisa sampai di posisi sekarang kalau bukan karena lelang
jabatan," kata Isnawa.
Sumber :
detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar