Langkah calon Presiden dari PDI Perjuangan, Joko Widodo (Jokowi), yang
belakangan gencar mendekati tokoh-tokoh agama dinilai sebagai hal yang
sudah seharusnya dilakukan.
Pengamat politik dari Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Gun Gun Heryanto, berpendapat
pergerakan Jokowi mendekati tokoh-tokoh struktur sosial tradisional atau
tokoh agama yang berpengaruh sebagai cara untuk menggalang dukungan.
"Strategi
ke basis komunitas. Itu penting dan sejauh ini yang paling efektif,"
kata Gun Gun saat dihubungi detikcom, Jumat (21/3/2014).
Gun Gun
mengatakan pergerakan tersebut juga dilakukan oleh capres-capres lain
seperti Aburizal Bakrie dan Prabowo Subianto. "Setiap hari, setiap jam,
para capres harus melakukan strategi penggalangan dukungan," ujarnya.
Namun
dia menekankan penggalangan dukungan dengan mendatangi tokoh-tokoh
struktur sosial tidak menjamin Jokowi bakal dipilih oleh tokoh dan
massanya saat pemilihaan presiden 9 Juli nanti.
Gun Gun
mengingatkan kalau pergerakan penggalangan dukungan tidak dilakukan
secara kontinyu oleh Jokowi maka tokoh yang memiliki basis massa akan
mudah lepas. "Jadi jangan hanya selintas atau seremonial saja karena
semua capres juga akan mendatangi tokoh-tokoh," tegas dia.
Dengan
begitu, bagi Gun Gun, bukan tidak mungkin dilakukannya semacam
membangun komitmen atau kontrak politik antara sang capres dengan
tokoh-tokoh yang memiliki basis massa.
"Tapi bukan dalam bentuk
politik transaksional, masuknya jangan dari situ namun lebih kepada
membangun kepercayaan," tutur Gun Gun menjelaskan. Sebab, sejauh
pengamatannya, Gun Gun menambahkan, dalam penggalangan dukungan politik
selama ini lebih ada pada timbal baliknya. "Sekitar 60 atau 70 persen
seperti itu."
Belakangan ini Jokowi aktif menemui sejumlah tokoh
berbasis agama, dari mulai Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin
hingga tokoh Pondok Pesantren Raudlatut Tholibin, Ahmad Mustofa Bisri
atau akrab disapa Gus Mus di Rembang, Jawa Tengah.
Sumber :
detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar