Misalnya saja, saat Jokowi ingin ke Pulau Seribu, tiba-tiba kapalnya meledak. Tak hanya itu, ban mobil Jokowi juga disobek-sobek.
Berbagai aksi teror kepada Jokowi ini dibenarkan oleh Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Puan Maharani.
Tapi, aksi teror itu, kata Puan belum diketahui siapa pelakunya.
"Saya juga dengar hal tersebut (teror), tapi tidak bisa membuktikan apakah hal tersebut disengaja oleh pihak-pihak di luar, atau ada masalah teknis, kemudian menjadi suatu hal yang diasumsikan ada sabotase," kata Puan di Gedung DPR, Jakarta, Senin 24 Februari 2014.
Tetapi, kata dia, PDIP sendiri sudah mengimbau agar kadernya melakukan antisipasi jika benar-benar peristiwa yang dialami itu diasumsikan sebagai teror.
"Tapi kalau kita asumsikan masalah teknis, yah tentu saja kita pikirkan juga apakah itu disengaja atau tidak disengaja. Ini tahun politik, sesuatu bisa terjadi," kata dia.
Puan berharap, di tahun politik ini, semua pelaku politik bisa bersaing dengan sehat dan tidak memperkeruh suasana dengan aksi teror.
Pengalihan isu
Ketua Dewan Perwakilan
Rakyat (DPR RI), Marzuki Alie, ikut angkat bicara soal penyadapan
terhadap Jokowi. Menurut Marzuki, lebih baik kasus penyadapan ini
dilaporkan ke polisi daripada dibawa ke ranah politik.
"Itu kan di rumah, jadi jangan dibawa politik. Kalau dia diam, lapor lebih elegan dan diceritakan saja, usaha untuk melakukan tindakan," kata Marzuki di Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu 23 Februari 2014.
Tetapi, Marzuki melanjutkan, jika Jokowi tidak mau melapor tak usah mengumumkannya di media. Bisa saja isunya untuk mengalihkan isu. Bila dibawa ke politik, akan ada saling tuduh-menuduh.
"Beliau itu kan sedang diserang orang, jadi isunya pengalihan isu. Kalau nggak ada (pengalihan isu) nggak usah ngomong. Atau diam-diam saja lapor polisi, rumah saya disadap itu lebih elegan," ujar politisi senior Partai Demokrat itu.
"Itu kan di rumah, jadi jangan dibawa politik. Kalau dia diam, lapor lebih elegan dan diceritakan saja, usaha untuk melakukan tindakan," kata Marzuki di Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu 23 Februari 2014.
Tetapi, Marzuki melanjutkan, jika Jokowi tidak mau melapor tak usah mengumumkannya di media. Bisa saja isunya untuk mengalihkan isu. Bila dibawa ke politik, akan ada saling tuduh-menuduh.
"Beliau itu kan sedang diserang orang, jadi isunya pengalihan isu. Kalau nggak ada (pengalihan isu) nggak usah ngomong. Atau diam-diam saja lapor polisi, rumah saya disadap itu lebih elegan," ujar politisi senior Partai Demokrat itu.
Sumber :
viva.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar