Setelah sebelumnya mengaku disadap, sensasi baru dilontarkan Gubernur
DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi). Orang nomor satu di ibukota itu menyatakan kerap mendapat
teror yang mengarah pada keselamatan jiwanya.
Teror yang dialami
oleh suami Iriana ini terjadi ketika akan berangkat ke Kepulauan Seribu.
Sebelum dirinya berangkat, tiba-tiba kapal yang akan ditumpanginya
meledak. Meski demikian, dirinya mengaku tidak mencari tahu siapa
pelakunya dan sampai saat ini dirinya tidak tahu siapa pelakunya.
Teror
lain yang dialaminya yakni, ban mobil yang biasa digunakan dirobek oleh
orang yang tidak bertanggung jawab. Lagi-lagi Jokowi tidak menyebutkan
kejadiannya di mana dan tepatnya kapan. “Ya itu kan sudah tahun kemarin.
Yang sudah terjadi ya sudah,” ujar Jokowi di Balaikota, Senin (24/2/2014).
Menanggapi
hal itu, anggota DPRD DKI Jakarta, Ahmad Husin Alaydrus mempertanyakan
kebenaran dari pengakuan Jokowi tersebut. Pasalnya politisi Partai
Demokrat ini merasa aneh jika teror tersebut tidak dilaporkannya ke
polisi. Apalagi hal itu mengarah kepada keselamatan seorang gubernur.
“Kapal sampai meledak begitu masa polisi tidak turun tangan. Biar ga
disuruh logikanya adalah polisi mendalami kasus ini karena mengarah pada
percobaan pembunuhan terhadap gubernur. Saya kira kali ini Jokowi
berlebihan dan cenderung lebay,” tukas Ahmad.
Lebih lanjut
Ahmadpun tidak berani menganalisa lebih jauh terkait ucapan dan
pengakuan Jokowi ini. Namun ia berharap bahwa apa yang dikatakan bukan
merupakan taktik politik untuk menuai simpati di pesat demokrasi yang
yang bakal berlangsung beberapa bulan ke depan. “Pernyataan Jokowi
mengareah pada legitimasi kepolisian. Masa mereka tidak turun tangan
jika ada upaya pembunuhan terhadap gubernur,” pungkasnya.
Seperti
diketahui sebelumnya, Jokowi mengaku disadap. Pemasangan ditektor itu
dilakukan di tiga titik rumah dinasnya di Jalan Taman Suropati No.7,
Menteng, Jakarta Pusat. Tidak hanya itu sadap penyadapan juga diakui
mantan Walikota Solo ini dilakukan di kantornya di Balaikota.
Sumber :
Pos Kota
Tidak ada komentar:
Posting Komentar