Kamis, 20 Februari 2014

Kredilitas Jokowi Dipertaruhkan Atas Mangkraknya Proyek Monorel

Kredibilitas Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dipertaruhkan atas mangkraknya kembali proyek monorel. Sejak awal proyek monorel sudah tak layak, namun tetap dipaksakan untuk dibangun.
"Apa yang diputuskan mantan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo terkait kelanjutan proyek monorel sudah tepat. Saya kira Fauzi Bowo tidak sembarang menghentikan proyek itu karena memang sudah melalui kajian mendalam," ujar Ketua Komite Pemerhati Jakarta Baru (Katar) Sugiyanto di Jakarta, Kamis (20/2/2014).
Menurut Sugiyanto, proyek monorel yang telah di-relaunch oleh Gubernur DKI Joko Widodo (Jokowi) pada bulan September 2013 itu tidak mempertimbangkan lebih lanjut apakah layak dilanjutkan atau tidak. Padahal, Fauzi Bowo sebelumnya sudah sangat jelas menegaskan proyek itu tak visible.
Dia mengingatkan, bila proyek monorel dikerjakan sendiri oleh Pemprov DKI akan sangat menguras APBD. Anggaran Rp 16 triliun untuk membangun sendiri monorel terlalu besar, sementara hasilnya dipastikan tidak memuaskan.
Daripada membanguan proyek monorel, sambung dia, lebih baik anggaran itu dialokasikan ke lanjutan MRT tahap kedua. MRT tahap dua dari Bundaran HI ke Kampung Bandan paling hanya butuh biaya Rp 8 triliun. Sisanya bisa untuk bangun jalur lainnya.
"Jadi proyek monorel ini pertaruhan kredibilitas Jokowi. Kalau memang tak layak, lebih baik dibatalkan. Dulu juga sudah mangkrak. Sekarang mangkrak lagi. Kalau gitu, kan ada sesuatu yang beres," tandasnya.

Sumber :
beritasatu.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar