PDI Perjuangan menemukan tiga buah alat sadap di rumah dinas Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo,
di Menteng, Jakarta Pusat sekitar dua minggu lalu. Terkait hal tersebut
Sekretaris Koordinator Nasional PDI Perjuangan Pro Jokowi (PROJO), Budi Arie Setiadi mengatakan hal tersebut tidak perlu terlalu dipersoalkan.
"Iya, semua serba disadap. Yang peting tidak disadap KPK," kata Budi saat Livechat bareng Tribunnews.com, Kamis(20/2/2014).
Menurut
Budi, isu terkait penyadapan Jokowi tidak perlu digembar-gemborkan.
Intelijen kata Budi berkepentingan menjaga dan mengamankan Jokowi.
"Jadi bila ada sadap-menyadap kemudian ketahuan, berarti James Bond kelas dasar,"ujarnya.
Sebelumnya,
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo mengatakan, pihaknya
menemukan tiga alat sadap di rumah dinas Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi). Menurut Tjahjo, hal ini merupakan indikasi kuat adanya teror yang mengarah pada partainya dari pihak eksternal.
"Di
rumah Jokowi kita operasi ada tiga alat penyadap, di tempat tidur, di
ruang tamu, dan di tempat makan. Seakan-akan ada semacam teror," kata
Tjahjo, di Jakarta Selatan, Kamis (20/2/2014).
Penggeledahan
dilakukan di rumah Jokowi beberapa waktu lalu. Semua dilakukan karena
partai yang dipimpin oleh Megawati Soekarnoputri ini merasa ada satu
kekuatan yang ingin mengganggu sepak terjang PDI Perjuangan pada Pemilu
2014.
Sumber :
tribunnews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar