PDI Perjuangan menyatakan, aktivitas komunikasi sejumlah kadernya
disadap. Sekretaris Jenderal PDIP Tjahjo Kumolo mengatakan timnya
menemukan alat sadap di rumah dinas Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo
(Jokowi).
"Begitu juga Jokowi, saat kita investigasi rumah
dinasnya ditemukan tiga alat penyadap, di tempat tidur, ruang makan, dan
kamar mandi," katanya.
Menurut pengamat Direktur Eksekutif The
Political Literacy Institute, Gun Gun Heryanto, isu penyadapan yang
diembuskan PDI Perjuangan merupakan upaya partai tersebut untuk meraup
simpati masyarakat.
“Kalau tuduhan (teror) itu serius, harus dilaporkan.
Kalau enggak, akan jadi bubble politic. Misalnya dengan mem-blow up isu
ke situ akan dianggap hanya untuk meraih simpati rakyat karena tidak
diiringi dengan laporan ke polisi,” kata Gun Gun saat berbincang dengan
Okezone, Kamis (20/2/2014.
Ia menambahkan, tidak ada
alasan untuk tidak melaporkan ke pihak yang berwajib. “Ini juga akan
membuktikan apakah isu yang dilontarkan oleh PDI Perjuangan hanya ingin
membangun persepsi tertentu. Jika memang ada bukti yang jelas tentang
kejadian itu, seharusnya mereka melaporkannya karena sudah merupakan
pelanggaran. Berani enggak PDI Perjuangan melakukan itu (melaporkan ke
pihak yang berwajib),” terangnya.
Dikatakan Gun Gun, jangan
sampai PDI Perjuangan hanya dianggap ingin melihat respons publik dengan
isu yang dilontarkan oleh kader mereka sendiri. Sebab hal itu, akan
berpengaruh terhadap citra partai.
Sumber :
okezone.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar