Rabu, 26 Februari 2014

Kata Sitompul, Penyadapan Adalah Bukti Ketakutan PDIP pada Demokrat

Juru Bicara Partai Demokrat Ruhut Sitompul menilai isu penyadapan terhadap Gubernur DKI Joko Widodo (Jokowi) adalah pencitraan dan pengalihan isu. Menurut dia, isu itu adalah bentuk ketakutan PDI Perjuangan (PDIP) terhadap Demokrat di Pemilu 2014.
Ruhut mengatakan, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mendapat sambutan yang sangat meriah dari jutaan rakyat Indonesia saat melakukan kunjungan ke berbagai kota di Tanah Air. Dia menilai, dalam sepekan SBY sudah keliling Indonesia sampai 2.000 kilometer.
"Bapak (SBY) itu hebat loh, enggak sampai seminggu jalan 2.000 kilometer. Dari korban bencana terbang ke Makassar, abis itu ke Toraja, sambutan rakyat ke Pak SBY luar biasa, di Jabar hampir sejuta lebih yang datang," kata Ruhut di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (26/2/2014).
Melihat antusiasme rakyat kepada SBY, kata Ruhut, tiba-tiba muncul isu penyadapan yang dilakukan PDIP. Apalagi, kata dia, dalam sejumlah polling PDIP diklaim paling tinggi. "Merasa poling paling tinggi, eh mulai kawan aku hp-nya disadap nih," sindir Ruhut.
Menurut dia, penyadapan itu adalah pencitraan semata. Seolah-olah dianiaya dan mampu menaikkan citra kembali. "Itu hanya pencitraan, merasa teraniaya. Orang disadap kan enggak pernah tau, itu mesti masuk guinness book of record tuh," ledek dia.
"Orang enggak ada yang tahu kalau disadap. Ini lucu, saya disadap, itu namanya dalam rangka pencitraannya," imbuhnya.
"Ini lucu ini soal penyadapan. Orang yang namanya disadap kan harusnya nggak sadar ya. Tapi ini malah teriak-teriak bilang, 'hei, kawanku ini loh disadap', padahal itu pencitraan supaya Jokowi dibilang teraniaya," kata Ruhut 
Dia pun protes keras jika Demokrat sering kali dicap mengalihkan isu. Padahal, saat ini PDIP yang lakukan pengalihan isu. "Giliran kami sama mereka, mereka bilang kami pengalihan isu, giliran mereka enggak," pungkasnya.

Sumber :
merdeka.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar