Rabu, 26 Februari 2014

Golkar Duga Penyadapan Jokowi Digerakkan Unsur Kekuasaan

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari Partai Golkar, Bambang Soesatyo, menyatakan penyadapan di rumah dinas Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) dan mantan Presiden Megawati Soekarnoputri sebagai kerja kotor yang digerakkan oleh unsur-unsur kekuasaan.
Namun, yang lebih mengejutkan, Bambang bisa memastikan bahwa bukan hanya Joko Widodo dan Megawati yang diintai dan disadap. Sejumlah politisi, khususnya beberapa anggota DPR, pun tak luput dari pengintaian dan penyadapan oleh intelijen.
"Para politikus yang dibidik adalah mereka yang dikenal vokal atau kritis terhadap kekuasaan," tegas Bambang di Jakarta, Rabu (26/2/2014).
Bambang mengingatkan pernah ada penuturan politisi Anas Urbaningrum ketika dia mengungkap sepak terjang oknum intel yang selalu mengintai kegiatannya. Dari penuturan itu, didapat gambaran bahwa sejumlah orang yang berkomunikasi dan beraktivitas bersama Anas masuk dalam radar intai dan penyadapan.
Pada titik itulah, Bambang menyatakan dirinya menyayangkan jika intelijen disalahgunakan hanya untuk mengintai lawan-lawan politik penguasa.
Padahal, akhir-akhir ini, pemerintah begitu sering kecolongan. Masih adanya sel-sel terorisme, maraknya penyelundupan senjata dan narkoba, hingga penyadapan oleh kekuatan-kekuatan asing, adalah bukti paling nyata bahwa pemerintahan sekarang ini begitu mudah kecolongan.
Kecenderungan ini terjadi karena satuan-satuan pengamanan negara tidak fokus pada fungsinya menjaga dan memperkuat ketahanan nasional. Oleh unsur-unsur kekuasaan, satuan-satuan pengamanan negara itu malah disalahgunakan.
"Mereka diperintah mengintai dan menyadap sejumlah figur yang dianggap tidak bersahabat dengan penguasa," kata Bambang, "Akibatnya, ketika kolaborasi badan intelijen Asing melakukan penyadapan di Indonesia, kita tak kuasa menangkalnya."

Sumber :
beritasatu.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar