Rabu, 26 Februari 2014

Jokowi Kunjungi Sekolah Pendidikan Pluit

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) melakukan kunjungan ke Sekolah Pendidikan Pluit Raya yang dikelola Yayasan Al-Mukhlisin. Kedatangannya ini untuk memantau pembagian Kartu Jakarta Pintar (KJP) yang untuk anak-anak dari keluarga kurang mampu di sekolah yang berlokasi di Penjaringan, Jakarta Utara, itu.
Jokowi disambut oleh Kepala Sekolah dan jajaran guru ketika sampai di lokasi. Jokowi yang ditemani oleh Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Lasro Marbun, langsung naik ke lantai tiga dan masuk ke ruang kelas.
Jokowi lalu melakukan tanya jawab dengan siswa. "Kalau malam belajar sampai jam berapa? Masak belajar cuma 2 jam. Kurang. Belajar itu sampai jam 11," ujarnya kepada para siswa.
Setelah bertanya jawab dengan siswa, Jokowi meminta siswa sudah menerima dana KJP maju ke depan bersamanya. Jokowi menanyakan kepada siswa yang maju, uang yang mereka terima digunakan untuk apa.
"Beli tas, beli baju, beli sepatu, terus beli buku, terus beli handphone?" tanya Jokowi.
"Ya enggak lah pak," jawab Farhan, siswa kelas VIII SMP sekolah tersebut.
"Bagus. KJP itu untuk beli keperluan sekolah. Bukan untuk beli televisi, beli handphone, beli motor, beli pulsa. Nanti saya cek. Kalau misalnya ketahuan, saya cabut nanti KJP-nya," tegasnya.
Kemudian Jokowi pun juga berpesan agar siswa-siswa rajin belajar dan selalu beribadah. Jokowi berharap, semua siswa bisa segera lulus dan sukses.

Distribusi KJP Terkendala
Sejak diluncurkan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, belum seluruh pelajar memperoleh Kartu Jakarta Pintar (KJP). Jokowi, pun menyadari hal itu.
Dia menilai pendisribusian KJP terkendala kelengkapan persyaratan. Hal ini disampaikan Jokowi ketika mengunjungi salah satu sekolah yang menjadi sasaran KJP.
"Memang ada yang kurang persyaratannya. Soalnya KJP itu datanya harus betul. Salah nama saja itu tidak bisa dipakai," kata Jokowi.
Pernyataan Jokowi ini juga diperkuat Lasro Marbun, di sela-sela kunjungannya bersama sang Gubernur.
"Kedatangan Gubernur untuk meninjau pendataan siswa untuk dibagikan 193 kembali kartu tahun ini, sebelumnya tahun lalu hanya 36 kartu yang dibagikan, kita juga meninjau adanya persyaratan yang kurang," ucap Lasro.
Dia mengungkapkan hal ini sangat biasa terjadi. Pasalnya, masih banyak siswa yang belum lengkap persyaratannya untuk KJP tahun ini. Jokowi pun mengaku sudah mengarahkan Lasro untuk menyelesaikan hal ini.

Sumber :
metrotvnews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar