Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan
bahwa Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) sudah terlalu baik
kepada PT Jakarta Monorail. Namun, hingga kini, PT JM belum menyepakati draft perjanjian kerja sama (PKS).
"Pak
gubernur saja yang terlalu baik hati sama elu (PT JM). Mau meneruskan
itikad baik yang lama terbengkalai," kata Ahok, di Balaikota Jakarta,
Rabu (26/2/2014).
Menurut Ahok, adanya dua klausul baru yang sengaja diajukan dalam PKS karena Pemprov DKI tidak ingin tersandera oleh janji PT Jakarta Monorail.
Salah satu klausul baru yang diajukan adalah penyelesaian pembangunan
satu jalur monorel selama tiga tahun. Jika tidak selesai dalam waktu
tiga tahun, maka aset milik PT Jakarta Monorail akan dimiliki oleh Pemprov DKI Jakarta. Ahok mengaku pesimis PT JM mampu memenuhi syarat tersebut.
Kepastian
penyelesaian pembangunan selama tiga tahun ini tidak ada di dalam PKS
sebelumnya. Toleransinya hanya diberikan enam bulan. Maka, melalui PKS
yang baru ini, Pemprov DKI memiliki dasar hukum untuk mengambilalih aset
PT JM jika mereka tidak mampu menyelesaikan satu jalur selama tiga
tahun.
Pada klausul kedua, PT JM harus memberikan jaminan mampu
secara finansial kepada Pemprov DKI. Pemprov DKI mengusulkan agar PT JM
memberikan jaminan sebesar 5 persen kepada DKI dari total investasi 1,5
miliar dollar amerika. Apabila PT JM tidak menyanggupi permintaan DKI
untuk dapat menyelesaikan satu jalur selama tiga tahun, maka jaminan itu
menjadi milik DKI.
Jika sesuai dengan klausul yang diusulkan DKI
sebanyak 5 persen, maka PT JM harus menyerahkan sebanyak 75 juta dollar
amerika. Sementara, PT JM, hanya akan mengikuti peraturan Bappenas,
dengan menyerahkan 1 persen investasinya, sebanyak 15 juta dollar
amerika ke DKI.
"Sekarang mana surat dari Bappenas yang mengimbau
jaminannya 1 persen? Kalau di suratnya bilang 1 persen, ya kita ikuti,"
kata Ahok.
Ahok mengatakan, jika PT JM belum juga memberi
kepastian terkait kesepakatan klausul baru, maka kekhawatirannya selama
ini terbukti, yakni PT JM tidak mampu membangun menorel karena tidak
mampu secara finansial dan teknis.
"Kalau mereka (PT JM) enggak
mau buat perjanjian, ya jangan dikerjain. Kita juga enggak rugi apa-apa
kok, tinggal putus hubungan," kata Ahok.
Sumber :
tribunnews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar