Senin, 10 Februari 2014

Jokowi: Tender Bus TransJ Ada yang Baru, Ada Juga di Zaman Sebelumnya

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) memastikan proses tender bus TransJakarta yang baru tidak dilakukan serentak dalam satu waktu. Ada yang digelar baru-baru ini setelah Jokowi menjabat, ada juga yang dilakukan pada zaman gubernur sebelumnya.
Persoalan tender ini penting karena ada sejumlah bus baru yang didatangkan dari China namun dalam kondisi yang kurang baik. Beberapa komponen minor di bus ada yang rusak, sisanya karatan.
Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) bahkan menyebut ada dugaan oknum yang bermain dalam proses tender. Dia mengundang aparat hukum bertindak. Nah, sebetulnya pada era siapa proses tender bus itu dilakukan?
"Ada beberapa yang kita teruskan dari zaman sebelum-sebelumnya, ada juga yang baru," kata Jokowi di kantor Balai Kota DKI, Jakarta, Senin (10/2/2014).
Namun Jokowi tak mau menjelaskan secara rinci proses tender mana saja yang dilakukan pada zamannya atau gubernur lain. Khusus untuk kasus bus karatan, menurut Jokowi, masih dalam proses investigasi.
"Kita belum bisa komentar banyak karena kita belum mendapat laporan," kata mantan wali kota Solo ini.
Dalam APBD 2013, Pemprov DKI merencanakan pembelian 310 bus baru utuh dari luar negeri. Ada 132 bus yang gandeng, sisanya single. Dalam proses lelang, pagu anggaran untuk bus gandeng sebesar Rp 120 miliar untuk paket bus 30 unit. Sementara untuk paket bus single mengeluarkan anggaran sebesar Rp 77,8 miliar untuk 36 bus, dan Rp 75,7 miliar untuk 35 bus. Pada 22 Januari 2014, Jokowi meresmikan operasi 30 bus TransJ baru.

Sumber :
detik.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar