Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mempertanyakan logika Kepala Dinas Perhubungan Jakarta, Udar Pristono, terkait air laut yang merusak bus-bus yang dibeli Pemerintah Provinsi.
"Masa di kapal kena air laut, di tongkang saja kena air laut gak masalah, nanti sampai darat dibersihkan. Kalau itu (bus baru asal China) di dalam sebuah kapal tertutup. Logika saya mestinya itu tidak rusak," ujar Jokowi di Balai Kota Jakarta, Senin (10/2/2014).
Sebelumnya Udar Pristono membantah membeli bus bekas lantaran lima bus Transjakarta dan 10 BKTB (bus kota terintegrasi busway) baru asal China diketahui rusak.
Kata dia, seharusnya bus-bus itu datang ke Jakarta awal Desember 2013. Karena cuaca buruk, kapal baru dapat merapat akhir Desember 2013.
"Jadi selama perjalanan, air laut terciprat-ciprat ke bus itu. Pada akhirnya menimbulkan karat di beberapa bagian," terang Pristono
Jokowi tampak tak percaya dengan alasan kerusakan itu. Jokowi berjanji masih akan mengecek langsung. Jokowi menilai, bus-bus yang terkena air laut masih bisa dibersihkan. Lagi pula, bus tersebut berada di dalam kapal.
"Kalau kena air laut, bisa disemprot. Dan tidak akan rusak. Nanti tanyalah, saya baru perintah, cek lapangannya dan cek barangnya," kata Jokowi
Mantan Wali Kota Solo itu menjelaskan, pengadaan bus baru tersebut belum menggunakan e-catalog. Ini lantaran jumlahnya besar dan waktu terbatas, sehingga pihaknya menyetujui penggunaan sistem tender.
"Yang benar itu pakai e-catalog. Tetapi ini jumlahnya besar dan dibatasi oleh waktu. Makanya pake APTM, problemnya di situ," terang Jokowi
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membeli bus-bus Transjakarta baru asal China. Ini untuk menambah armada bus Transjakarta hingga 1.000 unit. Namun, baru dibeli beberapa bus rusak dan terdapat karat di sejumlah titik. Sebanyak lima bus Transjakarta dan 10 BKTB mengalami kerusakan pada komponen minornya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar