Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran meminta Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) untuk mengaudit pengadaan bus Transjakarta.
Menurut Direktur Investigasi dan Advokasi Fitra, Uchok Sky Khadafi,
audit itu perlu dilakukan karena banyak keanehan dalam pengadaan bus
baru tersebut. “Karena masih baru, masa sudah banyak yang rusak,”
katanya saat dihubungi, Senin, 10 Februari 2014.
Sebelumnya,
Pemerintah DKI Jakarta membeli bus-bus Transjakarta baru asal Cina.
Program ini merupakan rencana Jokowi menambah armada Busway Transjakarta
hingga 1.000 unit.
Namun, baru saja dibeli, beberapa bus itu rusak dan
terdapat karat di sejumlah titik.
Uchok mengatakan, kerusakan mesin dan terjadi korosi bagi kendaraan
yang masih baru sangat tidak masuk akal. Masalah seperti itu disebutnya
hanya terjadi pada kendaraan-kendaraan yang sudah berusian tua. Dia pun
menduga pengadaan bus Transjakarta itu sangat mungkin terjadi
penggelembungan dana.
Dia pun meminta Gubernur Jokowi untuk
mengaudit pengadaan bus melalui Badan Pemeriksaan Keuangan dan
Pembangunan. Hasil audit BPKP itu diharapkan bisa mengungkap yang
sebenarnya terjadi di balik kerusakan bus baru tersebut. “Harus diaudit
dokumennya, termasuk dari lelangnya juga,” kata dia.
Menurutnya, setiap bus yang dibeli memiliki nomor seri kendaraan yang
menjadi identitas tunggal. Dari nomor itu bisa dilacak kapan tahun
pembuatan kendaraan itu. Dia mengatakan bisa saja bus yang baru dibeli
itu secara fisik bus memang baru, tapi mesin yang diusung adalah mesin
lama atau mesin bekas. “Kan bisa saja badan bus dipoles biar jadi
seperti baru, tapi mesinnya sudah lama,” ujarnya.
Selain BPKP,
kata dia, BPK juga dianggap perlu mengaudit anggaran pembelian bus yang
bernilai ratusan miliar rupiah tersebut. Audit oleh BPK itu juga bisa
mengungkap kemungkinan adanya penggelembungan dana saat pembelian bus
tersebut. BPK disebutnya bisa mengaudit anggaran mulai dari proses
perencanaan hingga aspek teknis seperti spesifikasi kendaraan.
“Kalau BPKP kan harus diminta oleh Pemprov DKI, tapi kalau BPK bisa
bergerak sendiri kalau memang ada dugaan penyimpangan,” katanya. Uchok
pun mendesak Jokowi untuk segera meminta BPKP menggelar audit pengadaan
bus Transjakarta itu.
Sumber :
tempo.co
Tidak ada komentar:
Posting Komentar