Rabu, 23 Oktober 2013

Jokowi Tinjau RSUD Tarakan

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) meninjau pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah Tarakan di Jl Kyai Caringin, Jakarta Pusat. Jokowi mendapat keluhan dari pasien yang merasa harga obatnya dibatasi oleh pihak rumah sakit.
Jokowi tiba pukul 11.00 WIB, Rabu (23/10/2013). Jokowi sempat berbincang dengan pasien di ruang tunggu. Tak lama Jokowi langsung masuk ke ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD).
"Nggak, tadi itu kita cuma cek saja pelayanannya seperti apa, ternyata sekarang sudah mulai menurun (antrean pasien)," kata Jokowi.
Jokowi mengatakan program Kartu Jakarta Sehat (KJS) menimbulkan euforia pada bulan pertama hingga bulan keenam pada awal peluncurannya sehingga pasien membeludak di setiap RSUD. Saat ini kondisinya sudah mulai normal.
"Kalau pertama-pertama itu kan karena bertahun-tahun bertumpuk-tumpuk semua ke rumah sakit. Kita mau menunjukkan bahwa yang penting adalah sistem dan kebijakan itu bisa diakses dengan mudah di masyarakat," ungkapnya.
Saat hendak keluar dari keluar dari RSUD, ada seorang ibu menyampaikan keluhannya kepada Jokowi. "Pak saya kok dapet obatnya dibatasi maksimal Rp 100 ribu, harusnya dapat berapa biji, tapi dipotong, pokoknya nggak boleh lebih Rp 100 ribu," keluh ibu yang mengaku sakit jantung itu.
Mendengar keluhan tersebut Jokowi menjelaskan bahwa sebenarnya tidak ada pembatasan-pembatasan seperti itu. Meski begitu, pasien memang tidak bisa memilih obat untuk pengobatannya.
"Oh ngga ada seperti itu, tapi memang ibu ngga boleh memilih obatnya, harus sesuai dengan formularium (daftar obat). Itu disitu ada standarnya, kita punya aturannya,"jelas Jokowi.
Jokowi kemudian meminta ajudannya untuk mencatat nama sang ibu untuk mengetahui lebih jauh informasi tersebut. Jokowi kembali menegaskan bahwa tidak ada pembatasan harga untuk obat.
"Ngga ada pembatasan harga, tapi memang obat itu ngga bisa pasien yang memilih. Tergantung dokter kasih apa, kalau butuhnya berapa tapi dikasihnya berapa nanti ngga sembuh-sembuh dong," tegasnya.
Seperti biasanya, dalam setiap kunjungannya Jokowi selalu membagi-bagikan buku tulis kepada masyarakat. Tampak puluhan eksemplar buku disebarkan kepada warga sekitar RSUD.
"Oh ngga ada seperti itu, tapi memang ibu ngga boleh memilih obatnya, harus sesuai dengan formularium (daftar obat). Itu disitu ada standarnya, kita punya aturannya,"jelas Jokowi.
Jokowi kemudian meminta ajudannya untuk mencatat nama sang ibu untuk mengetahui lebih jauh informasi tersebut. Jokowi kembali menegaskan bahwa tidak ada pembatasan harga untuk obat.
"Ngga ada pembatasan harga, tapi memang obat itu ngga bisa pasien yang memilih. Tergantung dokter kasih apa, kalau butuhnya berapa tapi dikasihnya berapa nanti ngga sembuh-sembuh dong," tegasnya.
Seperti biasanya, dalam setiap kunjungannya Jokowi selalu membagi-bagikan buku tulis kepada masyarakat. Tampak puluhan eksemplar buku disebarkan kepada warga sekitar RSUD.

Sumber :
detik.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar