Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) disebut-sebut sedang mengincar tokoh berkompeten untuk dijadikan menteri dalam kabinetnya. Menurut Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane, ada tiga jenderal senior polisi yang bakal masuk susunan menteri Jokowi .
Namun Neta menolak memberikan nama ketiga jenderal tersebut.
Dia hanya memberikan informasi bahwa dua dari tiga posisi itu adalah Menko Polhukam dan Mensesneg.
"Kalau nama off the record ya. Tapi informasi yang diterima tiga jenderal senior itu ada yang sudah pensiun dan ada yang masih aktif," kata Neta, Selasa (19/8/2014).
Neta mengatakan, jenderal aktif yang masuk kabinet Jokowi sudah seharusnya mundur dari Polri. "Saya kira harus pensiun dini dari Polri," kata Neta.
Nama mantan Kapolri Da'i Bachtiar santer bakal masuk kabinet Jokowi . Apalagi sejak 2013, Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri sudah memperkenalkan Da'i kepada kader partai banteng moncong putih tersebut. Da'i juga kerap hadir dalam kampanye Jokowi di Jakarta.
Seperti diketahui, Neta mengatakan gagasan memasukkan tiga jenderal senior itu membuat terjadinya tarik menarik yang kuat di lingkungan Jokowi dalam penyusunan kabinet. Tarik menarik itu membuat terjadinya polarisasi dan faksi-faksi.
"Sedikitnya ada tiga faksi, yakni faksi aktivis, faksi rumah transisi, dan faksi Solo Raya," beber Neta.
Neta menambahkan, berkembangnya faksi-faksi ini semakin menunjukkan bahwa Megawati tidak akan mampu mengintervensi Jokowi dalam penyusunan kabinet. Jokowi punya konsep sendiri dalam pembentukan struktur kabinet yang kini tengah diujinya ke berbagai pihak.
"Namun, ada figur kuat yang sangat didengar Jokowi yang sepertinya akan berperan kuat dalam menyusun pembentukan kabinet ke depan. Figur ini tidak setuju, jika posisi-posisi strategi di kabinet dipegang jenderal senior Polri, seperti Menko Polhukam. Beberapa jenderal purnawirawan Polri yang ingin masuk ke kabinet pun berupaya meyakinkan Megawati," jelas Neta.
Dalam posisi ini kubu JK hanya bersikap 'melihat dan menunggu'. Belum terlihat ada manuver signifikan, meski dalam banyak hal kubu JK belum dilibatkan.
"Gagasan masuknya jenderal senior Polri ke dalam kabinet pemerintahan Jokowi-JK menjadi fenomena yang patut dicermati," kata Neta.
Menanggapi pernyataan IPW, Jokowi mengaku tak tahu menahu soal ini. Menurutnya semua nama dan usulan masih digodok.
"Kabinet apa? Urusan kelembagaan saja belum. Baru dimulai, apalagi kabinet. Apalagi ada kata-kata dipaksakan," elak Jokowi. [merdeka]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar