Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Syamsuddin
Haris menilai pernyataan calon presiden terpilih Joko Widodo atau yang
menyatakan dua partai pendukung Prabowo segera bergabung dengan koalisi
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan akan menguntungkan posisinya di
parlemen.
"Tentu
disambut positif oleh kubu pendukung Jokowi-JK. Artinya secara objektif
Jokowi-JK akan memenuhi dukungan lebih dari 50 persen di parlemen,"
ujar Syamsuddin saat dihubungi, Selasa (19/8/2014).
Jokowi
mengatakan, dua partai pendukung Prabowo-Hatta, yakni Partai Amanat
Nasional (PAN) dan Partai Demokrat akan merapat ke kubunya. "Ini saya
ngomong apa adanya, kemungkinan PAN dan Demokrat merapat," kata Jokowi.
Di
DPR, PDIP mendapatkan sebanyak 109 kursi. Apabila dijumlahkan dengan
seluruh partai yang mendukung pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla saat ini,
maka koalisi PDIP memperoleh 207 kursi legislator. Sedangkan Koalisi
Merah Putih, pendukung pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, didukung
oleh 292 kursi legislatif di DPR.
Partai
Amanat Nasional, pendukung Prabowo-Hatta, dan Demokrat, netral,
masing-masing memiliki hak sebanyak 49 dan 61 kursi di DPR. Merapatnya
kedua partai ini ke kubu pendukung Jokowi-JK, akan menambah jumlah kursi
koalisi kubu Jokowi di parlemen.
Syamsuddin
juga berpendapat perpindahan partai lain menuju kubu Jokowi-JK masih
sangat dimungkinkan. "Partai lain juga sangat mungkin mengikuti langkah
yang sama. Akan tetapi, Golkar baru akan menentukan sikap setelah
putusan MK dan Munas, setelah itu baru akan terlihat ke mana arahnya,"
ujar Syamsuddin. [tempo]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar